Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan membentuk tim gabungan untuk mendukung sinergi antara sektor industri keuangan dan kemaritiman.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan tim tersebut dibentuk untuk memikirkan kontribusi yang bisa diberikan industri keuangan dalam rangka meningkatkan kinerja industri kemaritiman.
“Bersama Ibu Susi [Menteri Kelautan dan Perikanan], kami menjadikan ini sebagai pilot project. Saya baru saja menandatangani SK (surat keputusan) pembentukan tim tersebut,” ujar Muliaman seperti dikutip Bisnis.com, Senin (12/1/2015).
Muliaman menjelaskan, industri keuangan nantinya diharapkan mampu membantu pemberdayaan industri kemaritiman secara keseluruhan. Dia memaparkan ruang lingkup kemaritiman yang bisa diakses oleh industri keuangan cukup luas.
“Mulai dari nelayan yang butuh kredit dan asuransi, sampai pada kapal-kapal besar, pelabuhan, petani budi daya perikanan, hingga kebutuhan cold storage,” katanya.
Menurut Muliaman, ruang lingkup yang panjang dan luas itu membutuhkan pembiayaan yang besar. Dia berharap industri keuangan bisa terintergrasi dengan industri kemaritiman. Para pelaku indutri keuangan, lanjutnya, bisa melakukan pendekatan mulai dari mikro sampai ke bisnis yang lebih besar.
Dia menuturkan industri keuangan yang terlibat tidak hanya perbankan, tetapi juga asuransi dan pembiayaan. Muliaman menyebutkan, selama ini, angka kredit macet di nelayan cukup tinggi. Menurutnya, asuransi bisa berperan untuk memberi jaminan kredit atau menjual produk asuransi mikro untuk risiko-risiko tententu.
“Alasan tidak membayar kredit biasanya karena tidak melaut atau sakit keras,” katanya.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Julian Noor mengatakan, jika sektor kemaritiman benar-benar digenjot, lini bisnis asuransi rangka kapal diperkirakan akan tumbuh signifikan. Pihaknya juga telah bertemu dengan Menteri KKP guna membicarakan sinergi asuransi dan kemaritiman.
Selain perusahaan asuransi, sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance juga ikut membidik peluang pengembangan pembiayaan yang mampu mendukung program pemerintahan baru di sektor kemaritiman.
Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, ada peluang besar bagi multifinance pada program kerja pemerintahan yang baru, terutama di sektor maritim dan infrastruktur.
Dari sektor maritim, Susatyo menyebutkan pihaknya membidik peluang pembiayaan kapal cepat. Menurutnya ada peluang yang cukup besar pada kapal cepat, sebab saat ini hanya ada satu perusahaan multifinance yang bergerak di sektor tersebut. Pihaknya bahkan telah mengembangkan studi tentang pembiayaan kapal cepat.