Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan ekonom menaruh harapan Dewan Gubernur Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,75%. Sebab kenaikan BI Rate tidak akan efektif menahan laju pelemahan rupiah dan menekan inflasi.
Ekonom Woori Securities, Reza Priyambada mengatakan inflasi tinggi pada Desember bukan alasan kuat untuk menaikkan suku bunga acuan BI.
Menurutnya, inflasi tinggi disebabkan oleh permasalahan pasokan bahan makanan dan konsumsi pokok. Hal itu menyebabkan kenaikan BI Rate tidak akan efektif menahan laju inflasi.
“[Inflasi] seharusnya diatasi dari sisi menambah pasokan [bahan makanan dan konsumsi pokok], bukan menambah suku bunga acuan,” kata Reza, Kamis (15/1/2015).
Dia mengatakan menaikkan BI Rate juga tidak akan efektif menahan laju pelemahan rupiah yang lebih banyak disebabkan oleh faktor permintaan yang tinggi atas dolar AS.
Selain itu, menaikkan BI Rate akan memaksa perbankan kembali menaikkan tingkat suku bunga. Kenaikan tersebut diperkirakan akan semakin menekan pertumbuhan kredit.
“Semoga kali ini BI tidak terlalu reaktif dalam memutuskan level BI Rate dan mau berbaik hati untuk dapat mempertahankan level BI Rate di level saat ini,” ujarnya.