Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Bank Himpun Dana saat BI Rate Tetap 6%

Survei OJK menjelaskan strategi peningkatan penghimpunan dana yang dilakukan bank saat suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate berada pada level 6%.
Ilustrasi bank/shutterstock
Ilustrasi bank/shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA – Survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan strategi peningkatan penghimpunan dana yang dilakukan bank saat suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate berada pada level 6,00%.

Berdasarkan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) kuartal IV/2024 yang melibatkan 93 responden bank, penurunan BI Rate sebesar 25 basis points (bps) pada September lalu dinilai berpengaruh pada penetapan suku bunga dana dan biaya dana (cost of fund) bank.

“Sehubungan dengan hal tersebut, bank perlu untuk memiliki strategi dalam meningkatkan penghimpunan dana terutama dana murah, mengingat juga nasabah sangat sensitif dengan dengan suku bunga,” tulis OJK dalam laporannya, dikutip Selasa (26/11/2024).

Lebih lanjut, strategi pertama mencakup optimalisasi layanan perbankan digital, agar pembukaan dan pengelolaan rekening dapat dilakukan langsung oleh nasabah melalui platform yang disediakan.

Strategi kedua ialah penawaran program seperti program hadiah atau undian, loyalty program, hingga pemberian poin bagi nasabah. Ketiga, OJK juga melihat bank memperbanyak agen-agen pada pelosok daerah yang jauh dari jangkauan layanan kantor. 

“[Keempat], meningkatkan loyalitas nasabah dengan terus memberikan komunikasi dan informasi terkait berbagai fitur-fitur tambahan yang dapat mendukung pelayanan terhadap kebutuhan nasabah,” papar OJK.

Berdasarkan catatan Bisnis, dari sisi pemain, Direktur Kepatuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) Efdinal Alamsyah menilai stabilitas suku bunga yang terjadi saat ini justru memberikan kejelasan dan kepastian bagi pasar dan perbankan.

Namun, dia menyebut kebijakan itu bisa kurang efektif jika ekonomi membutuhkan stimulus tambahan untuk mendorong pertumbuhan kredit.

Sehubungan dengan ini, kata Efdinal, pada umumnya perbankan juga akan mempertahankan suku bunga kredit dan simpanan di level yang mirip dengan sebelumnya, karena suku bunga di perbankan merujuk pada suku bunga acuan BI. 

Menurutnya, untuk saat ini tidak ada dorongan tambahan bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit. Alhasil, tidak akan ada perubahan besar yang diharapkan terhadap suku bunga pinjaman atau simpanan di bank. 

“Di sisi lain, jika kondisi ekonomi relatif stabil dan tidak ada tekanan inflasi yang besar, permintaan kredit bisa tetap stabil meskipun suku bunga tidak berubah,” katanya kepada Bisnis, Rabu (20/11/2024). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper