Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Fokus Pilih Fokus Garap Pasar Dalam Negeri

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk belum terlalu agresif memperluas jaringan bisnis di kawasan regional pasca ditekennya pedoman ASEAN Banking Integration Frameworks.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk belum terlalu agresif memperluas jaringan bisnis di kawasan regional pasca ditekennya pedoman ASEAN Banking Integration Frameworks.

Saat ini, BRI baru akan membuka kantor cabang offshore di Singapura yang ditargetkan selesai pada awal triwulan I tahun ini. Untuk pembukaan kantor cabang di Singapura, dibutuhkan biaya sekitar Rp25 miliar. Kantor cabang ini nantinya belum berstatus full branch di mana aktivitas bisnisnya masih dibatasi, seperti dilarang mengambil dana dari masyarakat lokal.

Pelaksana Tugas (Plt) BRI Asmawi Syam mengatakan bank milik negara ini lebih memilih fokus untuk mengarap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri. Sektor UMKM di Tanah Air dirasa masih memiliki peluang yang besar untuk digarap.

“BRI kan core bisnisnya UMKM, di mana masih terbuka sekali di dalam negeri. Sementara ini kami konsentrasi bangun jaringan di daerah,” ucapnya seusai acara peluncuran Program Beasiswa Nusantara Cerdas (BNC) Angkatan III di Jakarta, Senin (19/1).

Emiten berkode BBRI tersebut memilih untuk fokus memperluas jaringan dalam negeri melalui program branchless banking-nya, BRILink, sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka keuangan inklusif. Jumlah agen BRILink sampai sekarang telah mencapai 14.800 agen dan ditargetkan meningkat hingga 35.000 agen di akhir tahun.

Selain itu, BRI juga akan mengoptimalkan dahulu ke-10.300 cabangnya yang tersebar sampai pelosok Tanah Air untuk melayani masyarakat di daerah-daerah remote. Aswami menambahkan, pihaknya juga belum berencana untuk menambah cabang di luar negeri setelah membuka kantor cabang di Singapura.

“Sambil lihat-lihat pengembangan ekspansi ke luar, lihat prospeknya dulu satu-satu,” tambahnya.

BRI sendiri telah memiliki jaringan kantor di luar negeri, yaitu kantor cabang di Kepulauan Cayman dan kantor perwakilan di Hongkong dan New York.

Asmawi yang menjabat sebagai Plt Dirut sejak 2 Januari tahun ini menjelaskan kecukupan modal perseroan masih cukup untuk membiayai ekspansi bisnis setahun ke depan. Capital Adequacy Ratio BRI masih berada di kisaran angka 18%. Dirinya juga optimistis tahun ini laba perseroan akan tumbuh melebihi laba yang didapat pada 2013.

Hingga kuartal III/2014 BRI berhasil mengumpulkan laba bersih Rp18,12 triliun atau naik 19% dibandingkan periode yang sama pada 2013 senilai Rp15,23 triliun. Pada 2013 BRI membukukan laba bersih Rp21,16 triliun atau naik 14,2% dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper