Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Tahap Uji Coba, Penyaluran Kredit Tanpa Agunan SeaBank Sentuh Rp1,5 Triliun

Penyaluran KTA dilakukan kepada nasabah dengan riwayat transaksi yang baik dalam ekosistem digital SeaBank.
Kantor Pusat SeaBank di Jakarta/Bisnis-Annisa S. Rini
Kantor Pusat SeaBank di Jakarta/Bisnis-Annisa S. Rini

Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) mencatat penyaluran Kredit Tanpa Agunan (KTA) telah mencapai sekitar Rp1,5 triliun, meski masih dalam tahap uji coba (pilot). 

Direktur Utama SeaBank Sasmaya Tuhuleley menjelaskan bahwa KTA merupakan bagian dari strategi direct lending yang dikembangkan perseroan di luar kerja sama dengan mitra ekosistem. Penyaluran KTA dilakukan kepada nasabah dengan riwayat transaksi yang baik dalam ekosistem digital SeaBank.

“Jumlahnya sudah lumayan, mungkin sekitar Rp1,5 triliun. Ini masih pilot, tapi berjalan cukup baik karena ini hanya beberapa list yang kami tawari, belum secara terbuka,” kata Sasmaya, dikutip Selasa (20/5/2025). 

Dia juga menegaskan bahwa SeaBank tidak bermaksud bersaing langsung dengan program Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebab segmen pasarnya berbeda. Sasmaya membeberkan direct lending SeaBank ditujukan untuk menjembatani nasabah menuju produk kredit yang lebih kompleks di lembaga keuangan lainnya.

Sasmaya menjelaskan produk KTA SeaBank ini ditawarkan dengan plafon hingga sebesar Rp20 juta dan suku bunga 2% per bulan. Penawaran dilakukan secara terbatas dan selektif, dengan mempertimbangkan profil risiko dan riwayat nasabah di dalam sistem.

“Basisnya sebenarnya dari penabung-penabung user kami juga. Karena kami pernah sebut jumlah nasabah kami kan tinggi. Kami tawarkan cash loan kepada nasabah yang sudah punya record di kami,” ujarnya.

Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya SeaBank melakukan diversifikasi sumber kredit. Setelah sebelumnya lebih dari 90% pembiayaan berasal dari ekosistem Shopee, kini perseroan menargetkan porsi diversifikasi sebesar 20%.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama SeaBank Junedy Liu menyebut penyaluran kredit masih didominasi oleh Shopee, terdiri atas dua segmen utama yakni pay later dan cash loan

Adapun, masing-masing segmen menyumbang sekitar 40% dari total portofolio kredit, sementara sisanya berasal dari kemitraan dengan P2P lending, multifinance, dan pembiayaan produktif.

Dia menilai produk direct lending seperti KTA mampu menjembatani kebutuhan nasabah yang ingin naik kelas ke produk pinjaman dengan tenor lebih panjang dan nilai lebih besar. SeaBank pun sedang menunggu persetujuan regulator sebelum meluncurkan produk ini secara luas.

“Kami tidak akan agresif saat launching. Kami mengarah ke nasabah yang memang sudah terbukti sejarahnya, agar prudent dari sisi manajemen risiko,” kata Junedy. 

Sasmaya juga menyampaikan hal ini untuk mendorong upaya diversifikasi sumber kredit sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis. Setelah sebelumnya lebih dari 90% penyaluran kredit bersumber dari ekosistem Shopee, perseroan kini menargetkan diversifikasi hingga 20%.

Sasmaya menyebut sejak awal SeaBank dibentuk dengan basis kerja sama di dalam ekosistem Shopee. Namun saat ini, bank telah mulai memperluas kolaborasi dengan pihak eksternal, seperti perusahaan pembiayaan (multifinance) dan penyelenggara fintech peer-to-peer (P2P) lending.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper