Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank DBS Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp481 miliar pada kuartal I/2025, naik 5,48% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari sebelumnya Rp455,99 miliar.
Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih bank asal Singapura ini naik 9,37% YoY menjadi Rp1,51 triliun. Pendapatan berbasis komisi juga meningkat 43,72% menjadi Rp456,18 miliar pada periode serupa.
Namun demikian, beban pencadangan atau kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) DBS Indonesia tercatat naik 46,37% menjadi Rp429,51 miliar.
Terkait fungsi intermediasi, penyaluran kredit DBS Indonesia mencapai Rp74,93 triliun pada kuartal I/2025, tumbuh 11,66% YoY dari Rp67,1 triliun. Aset perseroan pun meningkat 14,20% YoY dari Rp119,6 triliun menjadi Rp136,58 triliun.
Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross membaik ke level 2,14% dari sebelumnya 2,99%. NPL net juga turun tipis dari 0,42% menjadi 0,39%.
Simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) DBS Indonesia tumbuh 14,66% YoY dari Rp83,55 triliun menjadi Rp95,80 triliun. Dana murah alias current account saving account (CASA) meningkat 53,38% menjadi Rp58,09 triliun.
Baca Juga
Terkait rasio kinerja lainnya, margin bunga bersih (NIM) perseroan tercatat pada level 5,31%, turun tipis dari 5,58%. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) tercatat sebesar 83,18%, naik dari 80,89%.
Dari sisi profitabilitas, DBS Indonesia mencatatkan imbal aset atau return on asset (ROA) sebesar 1,82%, dibandingkan sebelumnya 1,93%. Imbal ekuitas atau return on equity (ROE) sebesar 14,25%, turun dari 15,65%.