Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krom Bank (BBSI) Absen Bagi Dividen, Ini Alasannya

Sepanjang tahun lalu, bank digital besutan Kredivo Group Krom Bank (BBSI) membukukan laba Rp124 miliar.
Peluncuran Layanan Perbankan Digital Krom pada Selasa (27/2/2024) di Jakarta/Bisnis-Fahmi A. Burhan
Peluncuran Layanan Perbankan Digital Krom pada Selasa (27/2/2024) di Jakarta/Bisnis-Fahmi A. Burhan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari perolehan laba bersih perseroan yang sebesar Rp124 miliar pada tahun buku 2024. 

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Krom Bank yang berlangsung hari ini, Selasa (20/5/2025), menetapkan keseluruhan jumlah tersebut akan digunakan sebagai saldo laba ditahan (retained earning).

Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan berujar bahwa keputusan para pemegang saham BBSI ini menjadi pijakan strategis bagi arah bisnis perseroan ke depan.

“Keputusan untuk sepenuhnya mengalokasikan laba untuk menambah saldo ditahan akan memberikan ruang bagi pertumbuhan secara jangka panjang, terutama di tengah kondisi pasar keuangan yang menantang,” katanya dalam keterangan resmi.

Dia menambahkan, alokasi ini juga memberikan fleksibilitas bagi untuk berinvestasi pada inovasi produk dan inisiatif baru. Harapannya, Krom Bank dapat menarik lebih banyak nasabah dan meningkatkan pendapatan.

Pada kesempatan yang sama, selain menjalankan sejumlah agenda dalam RUPST tahun buku 2024, Krom Bank juga memaparkan kinerja perseroan sepanjang kuartal I/2025.

Berdasarkan laporan keuangannya, bank besutan Kredivo Grup ini membukukan laba bersih Rp35,33 miliar pada kuartal I/2025, tumbuh 25,34% dari Rp28,19 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Penyaluran kredit Krom Bank bertumbuh 128,75% YoY, dari Rp2,18 triliun menjadi Rp4,99 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perseroan menanjak 507,23%, dari Rp752,54 miliar pada Maret 2024 menjadi Rp4,57 triliun pada Maret 2025.

Anton memaparkan bahwa ke depan, Krom Bank akan berfokus menjaga daya saing suku bunga deposito dan tabungan, mengelola biaya dana (cost of fund) secara efisien, memperkuat likuiditas, serta mendorong penyaluran kredit secara ketat dan prudent.

“Kami meyakini bahwa perbankan digital masih memiliki ruang bertumbuh yang menjanjikan. Langkah-langkah ini memungkinkan kami untuk memperkuat posisi Krom Bank di pasar dan memastikan pertumbuhan portofolio perseroan yang sehat,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper