Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital PT Bank Seabank Indonesia (Seabank) mencatatkan laba bersih pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp96,74 miliar, meningkat 87,5% dibandingkan kuartal I/2024 yang sebesar Rp51,58 miliar.
Kinerja tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih. Merujuk laporan keuangannya, Seabank membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,69 triliun tumbuh 36,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp1,24 triliun pada kuartal I/2024.
Kenaikan pendapatan bunga bersih ini terjadi seiring lonjakan pendapatan bunga bruto yang mencapai Rp2,01 triliun, naik 32,4% yoy dari Rp1,52 triliun. Sementara itu, beban bunga tercatat sebesar Rp318,28 miliar, meningkat 15,5% dari kuartal I/2024 yang sebesar Rp275,54 miliar.
Meski demikian, Seabank dibayangi oleh kenaikan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan alias impairment, yang tercatat sebesar Rp1,31 triliun. Imparment Seabank membengkak 48% dari Rp887,52 miliar.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit mencapai Rp24,7 triliun. Penyaluran kredit tumbuh 35,5% yoy dibandingkan Rp18,23 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan 10,3% menjadi Rp27,05 triliun dari Rp24,53 triliun.
Tumbuhnya penyaluran kredit, mendorong rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) Seabank naik menjadi 91,32% pada kuartal I/2025, dari sebelumnya 74,29%.
Dengan adanya pertumbuhan aset yang solid menjadi Rp37,38 triliun, Seabank juga mencatat adanya pemulihan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun menjadi 1,57%, dibandingkan 2,02% pada kuartal I/2024.
Dari sisi profitabilitas, Return on Asset (ROA) Seabank naik menjadi 1,40% dari 0,82%, sedangkan Net Interest Margin (NIM) meningkat menjadi 19,28% dari sebelumnya 15,41%.
Direktur Utama SeaBank Sasmaya Tuhuleley menyampaikan rata-rata transaksi harian per 31 Maret 2025 sebanyak 5,9 juta transaksi. Hal ini tercermin dengan perputaran uang mencapai Rp3,5 triliun per hari, jumlah tersebut meningkat dari kuartal IV/2024.
“Selain penyaluran kredit melalui ekosistem grup dan kolaborasi dengan mitra P2P lending, SeaBank juga dalam tahap uji coba pinjaman ritel yang ditujukan untuk nasabah terpilih. Untuk mendukung rencana pertumbuhannya, Bank senantiasa memastikan kecukupan permodalan dengan rasio kecukupan modal (CAR) di akhir kuartal I/2025 tercatat sebesar 24.62%,” kata Sasmaya kepada media, dikutip Selasa (20/5/2025).
Berikut tabel kinerja kuartal I/2025 Seabank:
Indikator |
Q1/2025 |
Q1/2024 |
Perubahan (YoY) |
Laba Bersih Periode Berjalan |
Rp96,74 miliar |
Rp51,58 miliar |
+87,5% |
Aset |
Rp37,38 triliun |
Rp32,34 triliun |
+15,6% |
Kredit dan Pembiayaan yang Diberikan |
Rp24,7 triliun |
Rp18,23 triliun |
+35,5% |
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) |
(Rp3,11 triliun) |
(Rp2,64 triliun) |
+17,8% |
Dana Pihak Ketiga (DPK) |
Rp27,05 triliun |
Rp24,53 triliun |
+10,3% |
Pendapatan Bunga |
Rp2,01 triliun |
Rp1,52 triliun |
+32,4% |
Beban Bunga |
(Rp318,28 miliar) |
(Rp275,54 miliar) |
+15,5% |
Pendapatan Bunga Bersih |
Rp1,69 triliun |
Rp1,24 triliun |
+36,1% |
Beban Kerugian Penurunan Nilai Aset (Impairment) |
(Rp1,31 triliun) |
(Rp887,52 miliar) |
+48,0% |
Rasio Keuangan Seabank :
Rasio |
Q1 2025 |
Q1 2024 |
Perubahan |
Return on Asset (ROA) |
1,40% |
0,82% |
+0,58 poin |
Net Interest Margin (NIM) |
19,28% |
15,41% |
+3,87 poin |
Loan to Deposit Ratio (LDR) |
91,32% |
74,29% |
+17,03 poin |
NPL Gross |
1,57% |
2,02% |
-0,45 poin |