Bisnis.com, JAKARTA — Serius merealisasikan niatan untuk memperbesar industri keuangan syariah di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan memastikan bakal membentuk bank syariah besar, tahun ini.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan rancangan tersebut tengah didalami dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta beberapa bank. “Kami usahakan merger, itu salah satu opsinya, tapi bisa juga tambah modal. Kami usahakan tahun ini terbentuk,” ujar Muliaman kepada Bisnis, pekan ini.
Untuk memuluskan salah satu dari kedua opsi tersebut, lanjut Muliaman, OJK bakal melibatkan bank BUMN, juga swasta. Meski enggan menyebut secara rinci nilai modal bank syariah besar tersebut, namun Muliaman memastikan standar modalnya akan berada di atas rerata modal bank syariah yang ada.
Adapun, hingga kini, dari laporan keuangannya, PT Bank Syariah Mandiri masih menjadi bank syariah terbesar dengan modal inti senilai Rp4,85 triliun pada September 2014. Disusul PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan modal inti sebesar Rp4,29 triliun. Lalu, PT Bank BNI Syariah dengan modal inti senilai Rp1,85 triliun dan PT Bank BRI Syariah sebesar Rp1,6 triliun.
Sementara, aset terbesar juga masih ditempati Bank Syariah Mandiri senilai Rp65,36 triliun per September 2014. Disusul Bank Muamalat dengan total aset sebesar Rp59,33 triliun. Sementara, Bank BRI Syariah membukukan aset dalam sembilan bulan pertama tahun lalu senilai Rp18,55 triliun, lalu Bank BNI Syariah dengan total aset sebesar Rp18,48 triliun.
Muliaman sempat bertutur, bank syariah yang besar diperlukan untuk meningkatkan akses masyarakat untuk industri ini. Terutama, lanjut dia, untuk menyediakan berbagai moda pembiayaan termasuk pembiayaan infrastruktur yang butuh permodalan besar. (Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel