Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan tengah menjajaki komunikasi dengan otoritas keuangan di beberapa negara untuk menggarap potensi dari layanan remitansi untuk para Tenaga Kerja Indonesia.
Dengan kerjasama tersebut, nominal transaksi remitansi berpeluang meroket hingga 300%.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan salah satu yang tengah dijajaki yakni Brunei Darussalam.
Muliaman menuturkan berdasarkan himbauan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), ada sekitar 75.000 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara tersebut.
Selain itu, lanjut Muliaman, beberapa bank pun telah menyampaikan niat untuk menggarap pasar TKI di Brunei Darussalam.
“Remitansi di sana juga besar dan saya pikir mesti ada bank yang bisa masuk ke sana. Karena itu akan ada pembicaraan dengan otoritas Brunei,” ujar Muliaman di Jakarta, Senin (16/2).
Muliaman menuturkan selain Brunei Darussalam, pihaknya juga bakal menjajaki peluang kerja sama dengan otoritas di Taiwan, Saudi Arabia, dan Korea.
Dia berharap, kesempatan tersebut nantinya bisa dimanfaatkan bank-bank pelat merah untuk menggarap pasar TKI di negara-negara tersebut.
“Karena itu kan ada opportunity, silahkan mereka hitung sendiri, tapi intinya secara payung hukumnya kami backup secara komunikasi dengan otoritas di sana,” jelas Muliaman.