Bisnis.com, JAKARTA – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) hari ini dijadwalkan akan menunjuk nakhoda baru. Sunarso dikabarkan akan mengisi kursi yang ditinggalkan Hery Gunardi.
Berdasarkan dua sumber Bisnis, menyebutkan Sunarso akan tukar guling posisi dengan Hery Gunardi. Saat ini Hery dipercaya menjadi direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., kursi yang ditinggalkan Sunarso.
“Informasi terakhir Pak Sunarso [dirut BSI],” ujar sumber Bisnis di lingkungan BUMN, Kamis (15/5/2025).
Bisnis mencoba mengonfirmasi kepada Sunarso. Dia tidak membantah kabar tersebut, meskipun tidak membenarkan. “Wah, saya tidak tahu,” katanya dalam pesan singkat Kamis (15/5/2025) malam.
Sebelum nama Sunarso mencuat, beredar sejumlah nama yang akan menduduki posisi BSI-1. Salah satunya adalah Direktur Wholesale Transaction Banking BSI Zaidan Novari.
Di samping itu, ada nama Agus Sudiarto, mantan Direktur Manjamen Risiko BRI yang disebut-sebut menjadi salah satu kandidat. Nama Catur Budi Harto, mantan Wakil Direktur Utama BRI juga sempat digadang-gadang menjadi kandidat orang nomor satu di BSI.
Saat ini posisi Direktur Utama BSI saat ini diisi oleh Plt., yaitu Bob Tyasika Ananta, usai Hery Gunardi ditunjuk sebagai Direktur Utama BRI pada RUPST BBRI yang digelar pada 24 Maret 2025.
Bisnis juga mencoba mengonfirmasi kabar terkait pengisi jabatan nomor satu di BSI tersebut kepada Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan.
Adapun, beberapa agenda penting akan dibahas dalam RUPS anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) itu, yaitu pembagian dividen dan penetapan manajemen definitif.
Terdapat total tujuh agenda yang akan dibahas dalam RUPST BSI. Selain dividen dan perombakan pengurus, pemegang saham BRIS akan membahas mengenai laporan tahunan, penunjukkan kantor akuntan publik dan akuntan publik untuk audit lapkeu 2025, penetapan tantiem dan bonus pengurus, laporan penggunaan sukuk mudharabah, dan aksi pemulihan atau recovery plan.
Kisi-Kisi Dividen
Terkait dengan proyeksi dividen, Plt. Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta sebelumnya mengatakan pemegang saham diperkirakan mempertahankan minimal rasio laba yang dibagi kepada para investor dan pemegang saham utama.
Namun demikian, Bob tidak bisa menyampaikan secara detail angka rasio yang akan dibagikan BSI karena menunggu persetujuan pemegang saham pada RUPS.
"Paling tidak seperti kisaran di tahun lalu, tapi tergantung keputusan RUPS," sebut Bob ketika ditemui, dikutip Selasa (6/5/2025).
Walau begitu Bob optimistis BSI akan konsisten dalam pembagian dividen. Pasalnya, perseroan terus meningkatkan kinerja dengan membukukan laba bersih Rp7,01 triliun pada 2024. Capaian ini naik 22,83% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp5,7 triliun pada 2023.
Sebagai gambaran, rasio dividen BSI untuk tahun buku 2023 yakni 15% dari laba bersih tahun 2023 yang senilai Rp5,7 triliun. Dengan demikian, total dividen yang dibayarkan BSI yakni sebesar Rp18,54 per saham atau total Rp855,56 miliar.
