Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Askrindo Manado Siapkan Pengganti KUR

PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Sulawesi Utara membidik perluasan kerja sama dengan bank-bank penyalur kredit mikro sebagai pengganti program penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dihentikan oleh pemerintah pada akhir tahun lalu.
Askrindo Manado siapkan pengganti KUR. /
Askrindo Manado siapkan pengganti KUR. /

Bisnis.com, MANADO - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Sulawesi Utara membidik perluasan kerja sama dengan bank-bank penyalur kredit mikro sebagai pengganti program penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dihentikan oleh pemerintah pada akhir tahun lalu.

Area Managing Director Askrindo Sulut Ketut Anom Mayun mengatakan saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang meluncurkan produk Kupedes Rakyat sebagai pengganti KUR. Askrindo berperan sebagai penjamin kredit yang disalurkan BRI kepada nasabah kredit mikro dengan plafon maksimal Rp25 juta pernasabah tersebut.

“Setidaknya produk ini akan menggantikan KUR yang memang tidak ada lagi tahun ini,” katanya Selasa (24/2/2015).

Sepanjang tahun lalu, penjaminan KUR memang masih menjadi bisnis utama Askrindo. Ketut menyebutkan total imbal jasa penjaminan yang diterima Askrindo di wilayah Sulut, Sulteng, Gorontalo, dan Maluku Utara pada 2014 mencapai sekitar Rp39 miliar.

Pada periode yang sama, total premi yang diperoleh Askrindo di wilayah Sulut mencapai sekitar Rp30 miliar, sedangkan service charge yang diterima dari produk surety ships tercatat sekitar Rp5 miliar.

Ketika program KUR terhenti, Askrindo berupaya memperbesar bisnis penjaminan kredit ke sektor non-KUR.

Selain membidik penjaminan kredit Kupedes Rakyat BRI, Askrindo Sulut juga menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara (Bank Sulut) yang pada tahun ini berkomitmen untuk memperbesar portofolio kredit mikro.

Peluang lain yang dinilai potensial adalah penjaminan kredit mikro yang disalurkan oleh PT Pegadaian melalui produk kredit Kreasi dan Krista.

“Dengan perluasan kerja sama ini, kami optimistis total premi yang didapat akan meningkat sekitar 10% pada tahun ini,” tambahnya.

Di tengah penyusutan portofolio penjaminan akibat terhentinya program KUR, Ketut optimistis kualitas kredit yang dijamin akan semakin baik pada tahun ini karena bank lebih selektif memilih calon debitur.

Sepanjang tahun lalu, loss ratio asuransi kredit non-KUR berada pada kisaran 10%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan loss ratio asuransi KUR yang mencapai di atas 30%. Loss ratio kredit non-KUR terjaga karena sebagian kredit yang disalurkan merupakan kredit konsumtif kepada debitur yang memiliki pendapatan tetap.

Di sisi lain, rate premi yang diterima Askrindo juga dinilai cukup untuk menutup klaim, sehingga perusahaan tidak merugi. Rate premi berkisar antara 1,2% hingga 1,7%.

Selain mengembangkan asuransi kredit, lanjutnya, Askrindo juga berupaya memperbesar bisnis surety ships. Ketut mengatakan pihaknya membidik proyek-proyek infrastruktur di Sulut yang digarap baik oleh pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat. Salah satu proyek yang dinilai potensial adalah pembangunan dan perawatan jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia edisi 25/2/2015
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper