Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suzuki Finance Incar Pembiayaan Baru Rp3 Triliun

Perusahaan patungan Suzuki Motor Corporation dengan Itochu Corporation, PT Suzuki Motor Indonesia , mengharapkan pasar pembiayaan roda empat menjaga pertumbuhan portofolio perusahaan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan patungan Suzuki Motor Corporation dengan Itochu Corporation, PT Suzuki Motor Indonesia , mengharapkan pasar pembiayaan roda empat menjaga pertumbuhan portofolio perusahaan.

Benny Saliman, Wakil Direktur PT Suzuki Finance Indonesia menjelaskan perusahaannya menargetkan dapat mencairkan kredit baru sepanjang 2015 sebesar Rp3 triliun-Rp3,5 triliun.

Dari jumlah pembiayaan ini sumbangan terbesar diharapkan datang dari pembiayaan merek Suzuki. Apalagi pada tahun ini perusahaan memperluas area kerja.

"Kita akan menambah menjadi 20 cabang, dari saat ini kita memiliki 15 cabang jelas Benny di Jakarta," seperti yang dikutip Kamis (26/2/2015).

Menurutnya, Suzuki Finance baru menggarap pasar mobil Suzuki semenjak 2013 lalu. Sehingga ruang pertumbuhan masih terbuka luas.

Apalagi cabang yang ditambah merupakan wilayah potensial untuk menambah pundi perusahaan yakni Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan.

Walau masih tergolong singkat, hingga akhir 2014 pembiayaan mobil telah menyumbang 30% dari total pembiayaan perusahaan.

Sedangkan sisanya merupakan pembiayaan motor baru dan motor bekas.

"Kalau motor komposisinya berimbang. Dari jumlah lebih besar motor bekas namun karena harganya di bawah [lebih murah], jadi komposisinya [total pembiayaan] berimbang," jelasnya.

Hingga akhir 2014, Suzuki Finance telah mengantongi portofolio sebesar Rp4 triliun.

Dengan dikurangi penurunan pokok pembiayaan, outstandingperusahaan pada akhir 2015 diperkirakan mencapai Rp5,5 triliun Rp6 triliun.

Laba perusahaan diperkirakan tidak akan berbeda dengan capaian 2014 sebesar Rp45 miliar (unaudited).

Menurut Benny, perusahaan pembiayaan masih tumbuh sepanjang 2014 namun tidak setinggi capaian pada 2012 ketika kebijakan uang muka belum dinaikkan otoritas.

Pasalnya, bagi konsumen yang menjadi pertimbangan utama adalah uang muka dan besaran angsuran. Sehingga besaran suku bunga tidak menjadi kendala utama.

Pasar motor sangat menjanjikan namun terpengaruh dengan kebijakan uang muka, jelasnya.

Benny meyakini dengan menurunnya suku bunga Bank Indonesia, perusahaan pembiayaan memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga hingga 50 basis point.

Suzuki Finance sendiri mengandalkan pembiayaan dari sindikasi perbankan asing sebagai modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper