Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Turun, Ini Jurus BTN Tekan NPL dan Melakukan Efisiensi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., menargetkan peningkatan efisiensi dengan menekan bunga simpanan dan memulihkan aset bermasalah.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., menargetkan peningkatan efisiensi dengan menekan bunga simpanan dan memulihkan aset bermasalah.

BTN berharap, dua jurus tersebut mampu menekan rasio beban operasional dibandingkan pendapatan operasional atau BOPO.

Iman Nugroho Soeko, Direktur Treasury & Asset Management BTN, mengatakan rasio BOPO tahun ini bisa turun 750 bps menjadi 81,8%. Per Desember 2014, rasio BOPO BTN mencapai 89,3% naik posisi 2013 sebesar 82,2%.

Menurut Iman, tahun lalu rasio BOPO naik karena beban bunga melonjak 42% sedangkan pendapatan bunga hanya naik 19,3%. "Dengan beban bunga lebih rendah pada  2015 maka kami harapkan BOPO bisa ditekan," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (3/3/2015)

Dia menjelaskan, selain menekan beban bunga, BTN juga berupaya menekan pendapatan kredit bermasalah (NPL) sehingga pendapatan bunga bisa naik. Pemulihan aset bermasalah juga diharapkan mendongkrak pendapatan nonbunga.

Tahun ini BTN menargetkan rasio NPL di bawah 3% dari posisi 2014 sebesar 4,01%. Iman menyebut, BTN menargetkan pemulihan aset sebesar Rp1,2 triliun. Adapun, sepanjang tahun lalu BTN bisa memulihkan aset bermasalah sebanyak Rp1,3 triliun.

Untuk menekan NPL, BTN akan menerapkan sistem peringatan dini bagi debitor yang lancar membayar kredit. Di samping itu, BTN akan gencar melakukan pemulihan lewat dua unit kerja yang telah dibentuk, yakni consumer collection & remedial division (CCRD) dan asset management divison (AMD).

Pada 2014 laba BTN turun 28% akibat naiknya biaya bunga. Sepanjang 2014, laba BTN turun menjadi Rp1,1 triliun atau Rp106 per saham dibanding tahun sebelumnya Rp1,5 triliun Rp148 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper