Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) membukukan laba konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,87 triliun pada kuartal I/2025. Capaian ini naik 3,89% dibandingkan kuartal I/2024 yang sebesar Rp12,7 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dirilis melalui situs resmi Bank Mandiri, Selasa (29/4/2025), pendapatan bunga bersih dan syariah tercatat sebesar Rp39,62 triliun, tumbuh 11,51% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp35,53 triliun.
Namun, beban bunga syariah juga mengalami kenaikan menjadi Rp14,12 triliun dari sebelumnya Rp11,34 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga dan syariah bersih tercatat sebesar Rp25,5 triliun, naik dari Rp24,18 triliun pada kuartal I/2024.
Bank Mandiri juga mencatat kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar Rp3,63 triliun, meningkat 1,25% dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp3,59 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan 0,12% menjadi Rp1.625,28 triliun hingga kuartal I/2025, dibandingkan dengan Rp1.623,21 triliun pada kuartal I/2024.
Seiring pertumbuhan tersebut, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross sedikit membaik menjadi 1,01% dari sebelumnya 1,02%, sementara NPL net naik tipis menjadi 0,35% dari 0,33%.
Baca Juga
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun hingga kuartal I/2025 mencapai Rp1.748,71 triliun, tumbuh signifikan 58,9% secara year-to-date (ytd) dari posisi Desember 2024 sebesar Rp1.099,9 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan dana pihak ketiga, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) naik menjadi 93,45% per Maret 2025, dari 89,66% pada Maret 2024.
Adapun total aset Bank Mandiri per 31 Maret 2025 tercatat sebesar Rp2.463,65 triliun, meningkat 1,5% secara ytd dibandingkan posisi akhir Desember 2024 yang sebesar Rp2.427,22 triliun.