Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengidentifikasi sedikitnya empat objek pembiayaan industri keuangan nonbank (IKNB) dalam sektor ekonomi maritim.
Adapun, keempat objek tersebut adalah pembiayaan hulu misalnya, kapal, atau alat tangkap, pembiayaan hilir, budi daya, dan bahari pariwisata. Pembiayaan hilir sendiri bisa berupa cool box, freezer, dan sealer.
“Ini kebanyakan memang untuk perusahaan yang nonbankable, alias yang belum tersentuh perbankan. Sistem jaminan kreditnya adalah langsung, yang bisa di-cover oleh perusahaan asuransi, jaminan kredit, dan pembiayaan,” kata Deputi Komisioner IKNB OJK Dumoly F. Pardede, MInggu (15/3/2015).
Mengutip data OJK, pembiayaan yang disalurkan untuk sektor maritim hanya Rp1,7 triliun dari total pembiayaan senilai Rp242,8 triliun sepanjang Januari-September tahun lalu.
Dari total pembiayaan tersebut, kontribusi IKNB terhitung hanya berkisar 0,7%, sedangkan pinjaman yang disalurkan ke sektor maritim juga tergolong minim yakni senilai Rp67,33 triliun, atau 1,8% dari total kredit perbankan Rp3,651 triliun.
Sebelumnya, OJK dan Kementerian Kelautan dan Perikanan menggandeng Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) telah membentuk kelompok kerja (pokja) kemaritiman untuk meningkatkan akses IKNB ke industri maritim.
“Kami menargetkan sebelum semester II tahun ini, mereka [perusahaan pembiayaan] sudah bisa memulai,” jelas Sekretaris Jendral Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Efrinal Sinaga.
Setelah survei itu selesai dilakukan, Pokja Kemaritiman berharap dapat segera menyosialisasikan hasilnya pada April 2015. Untuk itu, Efrinal mengungkapkan sejumlah perusahaan pembiayaan bisa menjadikan hasil survei itu sebagai acuan dalam merumuskan strategi usaha di sektor kelautan.
Berdasarkan catatan Bisnis yang diperoleh dari OJK, sebanyak 10 perusahaan tercatat menyatakan mintanya untuk menggarap sektor kemaritiman a.l PT Amanah Finance, PT Bosowa Multi Finance, PT BFI Finance, PT Indomobil Finance Indonesia, PT Federal International Finance, PT Prokar International Finance, PT Pro Mitra Finance, dan PT Hasjrat Multifinance.