Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPS Hadapi 2,2 Miliar Serangan Siber DoS dalam Dua Pekan Terakhir

Serangan siber yang menyerang LPS dalam periode 17 Juni 2025 hingga 3 Juli 2025 tersebut berasal dari 40 negara.
Karyawati beraktivitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Senin (7/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Senin (7/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat adanya 2,2 miliar serangan siber dalam bentuk denial of service (DoS) selama periode 17 Juni 2025 hingga 3 Juli 2025. Serangan tersebut berasal dari 40 negara, dengan serangan terbanyak berasal dari Indonesia, Amerika Serikat, Vietnam, Jerman, dan Belanda.

DoS merupakan jenis serangan siber yang bertujuan mengganggu atau menghentikan layanan, sistem, atau jaringan komputer sehingga tidak dapat diakses oleh pengguna.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa keamanan siber saat ini bukan lagi sekadar isu teknis, melainkan telah menjadi bagian dari manajemen risiko strategis. Menurutnya, LPS terus memperkuat sistem keamanan melalui peningkatan kapasitas internal dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Melalui peningkatan kapasitas dan kerja sama, LPS memastikan seluruh sistem dan informasi yang dimiliki terlindungi dari berbagai potensi serangan yang dapat mengganggu kepercayaan publik terhadap sistem keuangan nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/7/2025).

Purbaya menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir, risiko siber telah menjadi ancaman nyata dan semakin kompleks bagi organisasi di seluruh dunia.

Isu keamanan siber kini bukan hanya masalah teknis, tetapi juga menjadi elemen penting dalam menjaga keberlangsungan operasional, reputasi, hingga stabilitas ekonomi secara nasional maupun global.

“Tidak kalah penting, hal ini juga demi menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan, dan meyakinkan masyarakat bahwa tabungan mereka aman disimpan di bank,” imbuhnya.

Purbaya mengungkapkan bahwa LPS sempat menerima hingga 100 juta serangan DoS hanya dalam kurun waktu lima menit. Puncak serangan terjadi pada 25 Juni 2025, dengan intensitas mencapai 34 juta serangan per detik.

Namun, dia menegaskan bahwa sistem LPS berhasil bertahan berkat pengembangan sistem keamanan siber secara masif, termasuk melalui investasi sebesar Rp300 miliar.

Purbaya bilang serangan siber yang dihadapi LPS dalam dua pekan terakhir merupakan yang terbesar di dunia. Dia memastikan sistem keamanan siber tetap dalam pengendalian LPS dengan sumber daya yang maksimal. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper