Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Tbk. tengah menjajaki pinjaman dengan skema club deal senilai US$500 juta atau Rp6,5 triliun (kurs Rp13.000 per dolar AS) untuk refinancing obligasi yang jatuh tempo.
Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, mengatakan beberapa bank yang akan terlibat dalam club deal itu antara lain Deutsche Bank, PT Bank ANZ Indonesia, dan The Hong Kong & Shanghai Bank Corporation. "[Nilai pinjaman] Maksimum US$500 juta, bunga Libor plus 165 bps, [jadi ] sekitar 2%," katanya, Jumat (10/4/2015).
Menurut Haru, kesepakatan pinjaman tersebut akan diteken dalam waktu dekat. Dia menjelaskan, pinjaman dari 11 bank akan digunakan untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo pada semester II mendatang.
Haru menerangkan, BRI memilih mencari pinjaman agar bisa segera meraih dana untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo. "Kami refinancing dengan pinjaman club deal supaya enggak mendadak nyari-nyari [dana]," tukasnya.
Sepanjang tahun lalu, BRI memang gencar mencari pinjaman sebagai sumber pendanaan di luar dana pihak ketiga (DPK). Per Desember 2014, jumlah pinjaman BRI meroket 175% menjadi Rp24,9 triliun.