Bisnis.com, JAKARTA--Selain 3 bank milik pemerintah, beberapa bank swasta nasional juga berkomitmen untuk ikut aktif dalam program kredit maritim yang akan diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Salah satu bank swasta nasional yang ikut dalam program ini yaitu PT Bank Permata Tbk. Direktur Utama Bank Permata Roy Arfandi mengatakan pihaknya merupakan salah satu yang ikut berpartisipasi dalam program ini.
"Untuk komitmen kreditnya, kalau tidak salah sekitar Rp500 miliar," ucapnya saat dihubungi, Senin (21/4/2015).
Selain Bank Permata, sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad menyebutkan selain 3 bank milik negara, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri, Bank Danamon juga ikut.
Andi Joeffen, Business Strategy Head Danamon Simpan Pinjam, membenarkan hal tersebut. Menurut penjelasannya Bank Danamon akan ikut membiayai kegiatan perdagangan, pengolahan, dan budidaya perikanan.
"Bank Danamon akan menyalurkan kredit maritim melalui produk dan layanan Danamon Simpan Pinjam yang sudah ada," ujarnya.
Selain itu, Direktur Utama PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Taswin Zakaria menuturkan pihaknya juga akan ambil bagian dalam program ini. Perseroan akan menyalurkan kredit maritim baik untuk sektor korporasi maupun untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Namun, BII belum menargetkan berapa nilai kredit yang disiapkan karena masih melakukan kajian.
Senada, Direktur Kepatuhan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Anika Faisal mengatakan kendati pihaknya memastikan untuk ikut dalam program kerjasama OJK dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan ini, sampai sekarang masih dikaji skema penyalurannya.
Dengan 4 bank swasta nasional yang menyatakan kesiapannya, maka akan ada 7 bank yang siap menyalurkan kredit di sektor maritim.
Sebelumnya, Kepala Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon mengatakan akan ada sekitar 6 atau 7 bank yang siap mendukung program kredit kemaritiman yang akan diluncurkan oleh OJK di Makassar pada 11 Mei 2015.
"Ada 6-7 bank besar yang akan ikut aktif dalam program ini, termasuk 3 bank pemerintah dan beberapa bank swasta besar," ucapnya.
