BIsnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia memprediksi tren kenaikan kredit macet yang melanda industri perbankan keuangan bakal merembet ke beban klaim perusahaan penjaminan pada tahun ini.
Pasalnya, menurut Wakil Ketua I Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Assipindo) Bakti Prasetyo, pertumbuhan industri penjaminan mengikuti perkembangan ekspansi kredit perbankan.
Padahal, perlambatan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2015 menyeret ekspansi kredit perbankan dan memacu tingkat kredit macet.
Jika menilik data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) sebesar 2,42%, atau tumbuh 36,85% sepanjang Januari-Februari 2015.
“Kalo mereka [bank] banyak kredit macet, maka beban klaim kita akan meningkat. Perlambatan ekonomi juga berpotensi memangkas kemampuan para kredit untuk membayar utangnya,” katanya Rabu (13/5).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Perum Penjaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) telah mencadangkan anggaran untuk beban klaim sekitar Rp1,2 triliun sepanjang tahun ini.
Angka tersebut tercatat naik 20% jika dibandingkan dengan realisasi klaim tahun lalu sekitar Rp960 miliar.