Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Bangun Infrastruktur Payment Gateway

Bank Indonesia temgah membangun jaringan infrastruktur untuk mengkoneksikan sistem pembayaran agar dapat terwujud payment gateway.
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia temgah membangun jaringan infrastruktur untuk mengkoneksikan sistem pembayaran agar dapat terwujud payment gateway.
Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ida Nuryanti mengatakan payment gateway ini akan membuat transaksi menjadi cepat, nyaman, dan efisien sehingga berkontribusi dalam pertumbuhan nasional.
"Ini dilakukan terintegrasinya sistem nasional. Aspek teknis mungkin tak masalah, tetapi aspek bisnis yang harus saling mengalah. Itu yang susah. Saat ini mulai menuju mengerucut tinggal implementasinya sistem pembayaran yang terintegrasi dalam satu payment gateway," ujarnya dalam Symposium Nasional Cyber Security di Hotel Borobudur, Rabu (3/6/2015).
Berbagai alat pembayaran seperti uang elektronik, kartu debit dan kartu kredit belum terkoneksi antar bank.
Ida mengakui belum terkoneksinya uang elektronik antar bank membuat masyarakat harus memiliki sejumlah kartu elektronik.
"Sekarang dengan uang elektronik BCA hanya bisa digunakan untuk transaksi yang BCA dan merchant-nya. Sementara kalau untuk membayar tol harus beli yang Mandiri. Nanti ke Makassar harus beli punya bank lain uang elektroniknya. Ini buat dompet kita penuh dengan kartu," katanya.
Saat ini, bank sentral tengah memproses standar bersama yang bisa menjadi pedoman setiap penerbit uang elektronik.
Roadmap penggunaan uang elektronik atau gerakan nasional non tunai ini telah dicanangkan sejak 2014 lalu hingga 2024.
"Sekarang ini dalam proses standar bersama. Jadi siapapun nanti penerbitnya harus standar yang sama sehingga bisa dipakai di satu terminal," ucapnya.
Tidak hanya kartu elektronik saja, BI juga akan mengkoneksikan kartu debit sehingga dapat digunakan dalam merchant dan EDC antar bank.
Pengguna kartu debit sebanyak 123 juta dengan total transaksi Rp12 triliun per hari.
"Itu belum ada transaksi yang sama di antara bank, masih sendiri-sendiri. Kalau dilihat tahunan pasti nolnya banyak sekali," tuturnya.
Selain itu, Bank Indonesia juga tengah membuat prinsipal domestik untuk kartu kredit sehingga dapat digunakan dalam merchant apapun.
"Saat ini visa dan mastercard bisa digunakan dalam satu bank. Tapi kalau banknya beda yang belum bisa. Kami ingin buat yang lokal, domestik kartu kredit sehingga bisa dipakai dimanapun," terang Ida.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper