Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarik Investor Asing, Danantara Ajak BSI Luncurkan Instrumen Keuangan Syariah

BSI sebagai salah satu institusi keuangan syariah terbesar di dunia berpeluang menghadirkan instrumen keuangan berbasis syariah untuk menarik investor
Salah satu kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BSI)/Bisnis-Annisa S. Rini
Salah satu kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BSI)/Bisnis-Annisa S. Rini

Bisnis.com, JAKARTA — BPI Danantara Indonesia menyatakan ketertarikan untuk bekerja sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) alias BSI untuk meluncurkan instrumen investasi berbasis keuangan syariah guna menarik investor asing.

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Patria Sjahrir mengatakan bahwa investor dari berbagai negara Islam seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi hingga Qatar memiliki keinginan untuk memiliki instrumen investasi syariah yang lebih likuid dan dapat diperdagangkan.

Dia lantas menyebut bahwa BSI sebagai salah satu institusi keuangan berbasis syariah terbesar di dunia punya daya tawar untuk memanfaatkan peluang tersebut.

“Jadi ini kesempatan bagaimana BSI menggunakan jaringannya untuk penambahan dana, khususnya dari Timur tengah dan negara-negara Islam lainnya,” katanya dalam pergelaran BSI International Expo di Jakarta International Convention Center, dikutip pada Sabtu (28/6/2025).

Pandu kemudian memaparkan bahwa produk keuangan tersebut nantinya dapat berupa instrumen derivatif maupun surat utang berbasis syariah yang memberikan imbal hasil menguntungkan, baik bagi nasabah BSI maupun investor asing.

Apabila rencana ini terwujud, dia berharap agar Danantara dapat memperluas kapitalisasi pasar untuk produk syariah di Tanah Air hingga dunia. Selain itu, BSI disebutnya telah memperoleh status bullion bank alias bank emas.

“Jadi ini menjadi alasan BSI dapat bermain di pasar instrumen keuangan, karena you have the backing of gold [punya emas sebagai pendukung]. Jadi ini mungkin sesuatu yang perlu sering ditekankan,” tutur pengusaha batu bara ini.

Ditemui terpisah, Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan bahwa inisiatif BPI Danantara itu perlu dielaborasi lebih lanjut, mengingat BSI saat ini telah mengantongi izin mendirikan kantor cabang di Arab Saudi.

Anggoro, yang tengah menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk efektif menakhodai BSI, menyatakan bahwa kantor cabang ini dapat menjadi jembatan untuk mengantarkan produk perseroan ke kancah global, tak terkecuali instrumen keuangan.

“Di sini kami juga mengumpulkan produk-produk halal, kosmetik, kesehatan. Harapannya, mereka juga akan punya akses di sana. Kami akan memfasilitasi itu untuk bisa ke luar negeri, ke Timur Tengah,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper