Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Sinarmas Tbk. memangkas target pertumbuhan kredit perusahaan melihat perkembangan perekonomian yang diprediksi masih akan menantang hingga akhir 2015.
Direktur Utama Bank Sinarmas Freenyan Liwang mengatakan belum terakselerasinya pertumbuhan ekonomi hingga saat ini membuat perusahaan lebih berhati-hati untuk menyalurkan kredit.
Pada November tahun lalu, ujar Freenyan, emiten berkode saham BSIM tersebut menetapkan pertumbuhan pinjaman di atas 20% pada Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015.
“Kami mungkin ada revisi sedikit karena memang tahunnya agak tough. Akhir tahun kredit mungkin hanya 10%,” tutur Freenyan di Jakarta, pekan lalu.
BSIM, kata Freenyan, bakal mengandalkan penyaluran pinjaman ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dia menjelaskan hingga kini pihaknya telah mencatatkan porsi kredit segmen wong cilik tersebut mencapai 10% dari total pinjaman yang disalurkan.
Adapun, sampai akhir 2015 nanti, BSIM membidik porsi kredit UMKM bakal menempati posisi sebesar 12% dari total pinjaman yang disalurkan perusahaan dengan mengandalkan 90 jaringan kantor yang melayani pinjaman mikro.
Sementara itu, kendati proyeksi pertumbuhan kredit diturunkan, Freenyan meyakini hingga akhir tahun nanti, laba yang dibukukan perusahaan tetap berada sesuai target yang ditetapkan. Sebab, menurut Freenyan, bank yang didirikan pada 1989 ini akan menjaga net interest margin (NIM) di posisi 6%.
“Laba tidak turun karena NIM bisa kami jaga dan kami akan mengusahakan cost of fund bisa lebih kecil,” jelas Freenyan.