Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SURVEI BANK INDONESIA: Bankir Pesimistis, Target Kredit Dipangkas

Bank Indonesia menyatakan sejumlah industri perbankan melakukan revisi terhadap target pertumbuhan kredit menjadi sebesar 12,2% (y-o-y).
Kinerja industri perbankan Indonesia./ Bisnis
Kinerja industri perbankan Indonesia./ Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat sejumlah industri perbankan melakukan revisi terhadap target pertumbuhan kredit menjadi sebesar 12,2% (y-o-y).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan optimisme responden terhadap pertumbuhan kredit pada 2015 mengalami penurunan.

"Pada kuartal II/2015, responden perbankan melakukan revisi rerhadap target pertumbuhan kredit pada 2015 menjadi sebesar 12,2% [y-o-y] lebih rendah dari 17,1% [y-o-y] pada hasil survei kuartal sebelumnya," ujarnya seperti dikutip dalam Survei Perbankan Kuartal II/2015, Jumat (10/7/2015).

Target pertumbuhan kredit tersebut, lanjutnya, masih sedikit lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan 2014 senilai 11,6% (y-o-y). Tirta menambahkan rendahnya penyaluran kredit pada semester I/2015, sebagai akibat dari perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, meningkatnya risiko penyaluran kredit menjadi faktor utama yang mendorong responden untuk melakukan revisi target penyaluran kredit pada 2015.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pertumbuhan kredit pada Mei 2015 sebesar 10,5% (y-o-y).

Sementara itu, bank sentral juga memperkirakan pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada 2015 mengalami perlambatan dari tahun sebelumnya.

Hal tersebut tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) perkiraan penghimpunan DPK pada 2015 sebesar 95,2%, lebih rendah dari 96% pada tahun sebelumnya.

"Melemahnya optimisme penghimpunan DPK tersebut terutama terjadi pada kelompok bank menengah, tercermin dari SBT perkiraan pengimpunan DPK tahun 2015 sebesar 50,7%. Berdasarkan jenis simpanan, penurunan DPK diperkirakan terjadi jenis tabungan," tutur Tirta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper