Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melalui Survei Perbankan Triwulan II/2025 memperkirakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan pada akhir tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun lalu.
Prakiraan ini didasarkan pada hasil perhitungan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pertumbuhan DPK 2025 sebesar 98,05%, yang meningkat dari SBT pertumbuhan DPK 2024 sebesar 89,30%.
“DPK tahun 2025 diprakirakan meningkat dibandingkan tahun 2024,” tulis BI dalam dokumen Survei Perbankan Triwulan II/2025 yang dipublikasikan pada Rabu (23/7/2025).
Lebih lanjut, hal ini selaras dengan penghimpunan DPK pada kuartal III/2025 yang juga diprakirakan meningkat, terindikasi dari nilai SBT sebesar 88,22% atau lebih tinggi dari SBT 84,48% pada periode sama tahun lalu.
Menilik instrumennya, simpanan giro diperkirakan tumbuh lebih tinggi dengan nilai SBT 50,82%, dibandingkan SBT 48,19% pada kuartal III/2024.
Sementara itu, SBT instrumen tabungan dan deposito masing-masing sebesar 71,61% dan 58,75% pada kuartal ketiga tahun ini, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang masing-masing sebesar 81,48% dan 79,48%.
Baca Juga
Adapun, Survei Perbankan BI dilakukan secara kuartalan terhadap sampel yang dipilih secara purposive terhadap sekitar 40 bank umum dengan cakupan 80% dari total asset perbankan nasional.
Sebelumnya, BI melaporkan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan mencapai 6,96% (YoY) pada Juni 2025. Persentase tersebut mengakhiri tren pelambatan simpanan industri perbankan sejak awal tahun. Pada Januari 2025, DPK masih bertumbuh pada rentang 5,51% (YoY).
Perlambatan DPK mulai terjadi pada Februari dengan pertumbuhan sebesar 5,1% YoY. Kemudian berturut-turut menjadi 4,75% YoY (Maret 2025); 4,55% YoY (April 2025), dan 4,29% YoY (Mei 2025).
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa pertumbuhan ini terjadi di tengah kredit perbankan yang tumbuh melambat menjadi sebesar 7,77% (YoY) pada bulan kelima tahun ini.
“Dari sisi penawaran, perkembangan ini dipengaruhi oleh perilaku bank yang cenderung berhati-hati dalam menyalurkan kredit, di tengah DPK yang tumbuh meningkat menjadi 6,96% [YoY] pada Juni 2025,” katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/7/2025).