Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Mengapa Laba BNI Anjlok 50,8%

PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menambah alokasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 172,2% pada semester 1/2015 ini.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni mengunjungi kantor redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Jumat (8/5/2015)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni mengunjungi kantor redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Jumat (8/5/2015)./JIBI-Dedi Gunawan
Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menambah alokasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 172,2% pada semester 1/2015 ini.
 
Penambahan alokasi CKPN tersebut membuat perolahan laba bersih bank pelat merah ini mengalami penurunan signifikan sebesar 50,8% menjadi senilai Rp2,43 triliun dari periode yang sama tahun 2014 yang mencapai Rp4,94 triliun.
 
Peningkatan pencadangan tersebut juga dilakukan karena terkait kualitas kredit BNI yang sedikit menurun.
 
Hal itu ditunjukkan oleh kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross dari 2,2% pada semester I/2014 menjadi 3% di semester I tahun ini, sedangkan NPL nett naik dari 0,6% menjadi 0,8%.
 
"Kami tambah CKPN karena melihat angka NPL yang tinggi di semester I tahun ini. Melihat ada kemungkinan beberapa debitur mengalami kesulitan, maka lebih baik bagi kami untuk menambah provisioning, padahal kinerja kita terbilang membaik di semester I tahun ini," ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni saat konferensi pers pemaparan kinerja di Gedung BNI, Kamis (30/7/2015).
 
Pada semester I/2015, bank berkode emiten BBNI ini mencadangkan CKPN senilai Rp5,99 triliun atau meroket 172,2% dari sebelumnya yang Rp2,2 triliun atau dari 129% tmenjadi 139% terhadap NPL.
 
Dia menegaskan kinerja perseoran pada semester I/2015 terbilang baik. Hal itu ditunjukkan dari peroleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Margin senilai Rp12,26 triliun atau meningkat 14% dari periode yang sama tahun 2014 yang mencapai Rp10,75 triliun.
 
Sementara itu, pendapatan selain bunga juga meningkat 2% dari angka Rp4,2 triliun di semester I/2014 menjadi senilai Rp4,89 triliun di semester II/2015.
 
"Padahal kalau kami tidak alokasikan provisioning, laba kami meningkat 9,1%," ucapBaiquni.
 
Dia menuturkan Bank BNI akan menambah CKPN dari 138,8% saat ini menjadi 150% pada akhir 2015 sebagai salah satu langkah antisipasi kredit bermasalah.
 
"Memang nanti hingga akhir tahun kami akan menambah alokasi CKPN karena kami melihat ada ketidakpastian ekonomi yang membuat beberapa segmen pembiayaan kini tidak mampu mengembalikan pinjamannya. Mungkin bisa di angka 150% tapi sebisa mungkin akan kami jaga di level 138,8%," tuturnya.
 
Baiquni menambahkan pihaknya juga menargetkan NPL Bank BNI hingga akhir tahun bisa berada di level 2,4 hingga 2,6% dari yang saat ini yang berada di 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper