Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalangan Muda Lebih Suka Investasi Uang Tunai Untuk Persiapan Pensiun

Hasil survei yang diadakan oleh Manulife pada April Mei 2015 mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia tidak berharap bahwa rencana pensiun mereka dapat memberikan proporsi yang signifikan bagi pendapatan mereka di usia tua.
Ilustrasi/arsip.ubaya.ac.id
Ilustrasi/arsip.ubaya.ac.id

Bisnis.com, JAKARTA— Hasil survei yang diadakan oleh Manulife pada April – Mei 2015 mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia tidak berharap bahwa rencana pensiun mereka dapat memberikan proporsi yang signifikan bagi pendapatan mereka di usia tua.

Investor berharap hanya 8% dari pendapatan mereka di masa pensiun datang dari skema BPJS, dan secara total hanya 18% berasal dari program pensiun lainnya, termasuk program pensiun sukarela.

Sebaliknya, investor mengharapkan, porsi yang signifikan bagi pendapatan pensiun mereka datang dari sumber lain seperti investasi (23%) atau pekerjaan penuh atau paruh waktu (14%), meskipun survei ini kembali mengungkapkan sejumlah perbedaan berdasarkan usia.

Investor yang berusia lebih muda tidak berharap terlalu banyak bahwa pendapatan pensiun mereka akan datang dari hasil investasi. Hal ini mungkin dikarenakan preferensi mereka yang cenderung menyimpan aset dalam bentuk tunai.

Survei menunjukkan bahwa investor yang berusia lebih muda cenderung mempertahankan uang tunai karena takut membuat keputusan investasi yang salah (46% atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan investor yang berusia lebih tua yang hanya 37%).

Penelitian ini mengungkapkan bahwa semua investor, terlepas dari usia mereka, tertarik untuk mencari edukasi lebih lanjut tentang perencanaan investasi dari pemerintah maupun industri keuangan. Hal ini menduduki peringkat tertinggi dalam daftar perubahan yang ingin dilihat oleh investor terkait isu pensiun.

Nur Hasan Kurniawan, Senior Vice President & Chief of Employee Benefits dari Manulife Indonesia mengatakan sudah jelas bahwa investor harus mulai merencanakan pensiun lebih awal. Investor yang lebih tua bisa belajar dari investor yang lebih muda, yang sudah membuat kemajuan dengan berinvestasi dalam program pensiun sukarela yang merupakan komponen penting dalam persiapan masa pensiun.

“Selain itu, adalah hal yang tepat apabila mereka juga memikirkan untuk menambah pendapatan mereka melalui sumber lain seperti ekuitas dan investasi pendapatan tetap. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa investor sangat menginginkan edukasi lebih lanjut tentang bagaimana merencanakan investasi demi masa pensiun mereka,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com Jum’at (04/09).

Dia mengatakan saran profesional dapat memegang peran kunci dalam membantu masyarakat Indonesia memiliki pendapatan yang cukup di hari tua. Jika investor yang berusia lebih tua berharap pada hasil investasi sebagai pendapatan pension.

“Mereka membutuhkan nasihat profesional untuk memastikan mereka dapat mengamankan portofolio yang seimbang, yang akan cukup memberikan imbal hasil dalam jangka panjang. Sebaliknya, investor yang masih muda memerlukan saran untuk memberikan mereka kepercayaan diri yang lebih besar untuk beralih dari dana tunai ke peluang investasi lainnya,” tambahnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper