Bisnis.com, JAKARTA- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta Bank DKI untuk memfokuskan lini bisnis di Ibu Kota, khususnya pelayanan masyarakat.
"Saya tanyakan ke Komisaris Bank DKI, mereka ini mau jadi bank seperti apa? Bank umum yang hanya mengejar laba saja? Saya minta Bank DKI harus mampu melayani masyarakat alias menjalankan tugas sebagai public services," ujarnya, Selasa (29/9/2015).
Dia mengatakan beberapa pelayanan yang seharusnya dilakukan Bank DKI a.l. membantu pemerintah mengucurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS), menyuntikkan kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan lainnya.
"Bank DKI harusnya fokus ke masyarakat, bukan kasih kredit ke perusahaan besar. Akhirnya kaya sekarang kan? banyak kredit macet," ujarnya.
Djarot menuturkan dirinya bertemu dengan beberpa Komisaris Bank DKi, yakni Honggo Widjojo Kangmasto dan Heru Budi Hartono. Dalam pertemuan tersebut, katanya, tak lain membicarakan soal persiapan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank DKI yang akan digelar di kantor Pusat Bank DKI.
"RUPS rencananya dilakukan tanggal 1 Oktober 2015. Kami akan bahas banyak hal. Terkait kinerja pada khususnya," papar Djarot.
Berdasarkan pemaparan Direksi Bank DKI di sidang Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, pada Senin (14/9/2015). Dalam agenda tersebut, Direktur Keuangan Bank DKI Sigit Prastowo mengatakan total kredit macet Bank DKI saat ini mencapai Rp1,7 triliun. Rencananya, direksi akan melakukan berbagai cara agar bisa menarik Rp200 miliar-Rp300 miliar kredit macet hingga akhir tahun ini.