Bisnis.com, JAKARTA — Pendalaman pasar keuangan tetap dibutuhkan untuk menggaet dana devisa hasil ekspor dalam jangka panjang. Strategi tersebut untuk melengkapi stimulus jangka pendek yang diterbitkan pemerintah berupa relaksasi pajak pada produk deposito.
Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk. Winang Budoyo menuturkan devisa hasil ekspor (DHE) yang banyak parkir di institusi keuangan di luar Inegeri juga disebabkan alternatif investasi di dalam negeri yang masih minim. Dia menilai, hingga kini instrumen investasi yang bisa dijadikan untuk menyimpan dana DHE baru dalam produk simpanan bank.
“Saya belum lihat adanya instrumen lain yang menarik selain deposito. Harusnya ada instrumen lain dari pendalaman pasar keuangan,” ujar Winang ketika dihubungi Bisnis.com, Rabu (30/9/2015).
Winang melanjutkan pihaknya belum bisa memproyeksi besaran cuan yang bisa dihimpun dari adanya relaksasi pengurangan pajak deposito oleh pemerintah. Sebab, tambah dia, dari kacamata pengusaha, akan ada perhitungan apakah imbal hasil yang diperoleh usai penurunan pajak tersebut bakal naik signifikan atau tidak.
“Jadi kami belum lihat bagaimana eksportir melihat peluang ini, apakah lebih untung ditempatkan pada bisnis mereka atau di deposito,” jelas Winang.
Kendati demikian, Winang mengungkapkan langkah pemerintah memberikan stimulus ini menjadi bukti pemerintah tetap berupaya menjaga perekonomian.
Sementara itu, Direktur Korporasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Royke Tumilaar pun menuturkan pihaknya belum melakukan kajian berapa besar peningkatan deposito valas yang bakal masuk ke perseroan usai adanya relaksasi tersebut. Namun, lanjut dia, melihat relaksasi pada deposito dengan tenor 6 bulan hingga 1 tahun bakal membantu portofolio likuiditas untuk pendanaan jangka panjang.
“Indonesia butuh dana untuk infrastruktur, dibanding pinjam dari negara lain, lebih baik dari masyarakat sendiri, akan lebih murah. Sehingga ini bagus untuk menambah likuiditas untuk pembiayaan infrastruktur,” sebut Royke.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan dari total dana yang dihimpun perseroan dari masyarakat, hanya 1% yang merupakan simpanan dengan tenor 1 tahun. “Ini artinya kami membutuhkan dana jangka panjang yang cukup besar,” tutur dia.
Menurut Budi, dengan adanya insentif bagi para eksportir melalui pemotongan pajak deposito tersebut bakal menambah jumlah cuan yang masuk di bank. Kendati belum memiliki gambaran besaran potensi dana dolar yang bakal masuk dari relaksasi ini, Budi mengungkapkan langkah pemerintah tersebut akan membantu meningkatkan pasokan dolar dalam negeri. “Ini juga akan menambah dolar di negara ini,” jelas Budi.