Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD Minta Bank DKI Segera Atasi Tingginya Kredit Macet

Anggota DPRD DKI Prabowo Soenirman meminta PT Bank DKI untuk mengambil langkah tegas mengatasi tingginya angka kredit macet yang menghambat perkembangan bank.n
Bank DKI/Bisnis.com
Bank DKI/Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Prabowo Soenirman meminta PT Bank DKI untuk mengambil langkah tegas mengatasi tingginya angka kredit macet yang menghambat perkembangan bank.
 
"Sebaiknya Bank DKI segera mengambil langkah hukum dan melakukan penjualan jaminan," ujar anggota Komisi D ini kepada Bisnis.com, Jumat (2/10/2015).
 
Sebelumnya, Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan non performing loan (NPL) gross Bank DKI kini menyentuh angka 7,27%, dan NPL net 4,7%. Kresno mengakui angka NPL yang cukup bombastis itu karena tingginya kredit macet dari beberapa perusahaan termasuk dari sejumlah perusahaan asuransi.
 
"Ini kredit macet bukan karena asuransi, tetapi karena kredit macet jaminan dari asuransi makanya kami menagih ke pihak asuransi. Targetnya ya kami akan menagih saja terus ke asuransi," tuturnya.
 
Direktur Keuangan Bank DKI Sigit Prastowo mengatakan nominal kredit macet yang tercatat hingga saat ini mencapai Rp 1,7 triliun. Menurutnya, sektor konstruksi dan properti di luar Jakarta justru yang menyumbang seretnya pengembalian kredit.
 
"Kami menargetkan bisa menyelamatkan Rp 200 miliar -Rp 300 miliar hingga akhir tahun ini," katanya.
 
Dia menuturkan pihaknya akan melakukan beberapa cara untuk menyehatkan keuangan perusahaan. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan memilah mana saja kredit macet yang berpotensi untuk ditarik kembali.
 
"Penagihan utang akan terus kami lakukan. Ada yang bisa kami tarik agunan dan dipailitkan. Saat ini, fokus dulu ke situ," imbuhnya.
 
Agar tidak mengulangi hal yang sama, Sigit mengatakan Bank DKI lebih jeli dalam menyuntikkan dana. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memfokuskan pada DKI business linkage.
 
"Saat ini, kami sedang menjajaki kerja sama dengan BUMD DKI Jakarta lain. Ada PD Pasar Jaya, PT Jakarta Propertindo, dan lainnya. Kami juga ingin ikut membiayai proyek-proyek infrastruktur yang diinisiasi oleh Pemprov DKI," kata Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper