Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) atau Bank Jatim menambah struktur baru dalam jajaran manajemen perusahaan dengan menunjuk posisi Wakil Direktur Utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan pengelolaan sinergis dalam Kelompok Usaha Bank (KUB) yang tengah dibentuk.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa pembentukan posisi strategis ini didorong oleh dinamika bisnis dan kebutuhan koordinasi seiring dengan terbentuknya KUB yang telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Saat ini, Bank NTB telah bergabung dalam KUB tersebut dan proses penjajakan dengan sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya tengah berlangsung.
“Jadi antara kebutuhan internal dan kebutuhan konsolidasi BPR se-Jatim, maka kami membutuhkan struktur baru yakni Wakil Direktur Utama” kaya Khofifah dalam konferensi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Selain itu, Bank Jatim juga ditunjuk untuk memimpin konsolidasi sejumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Timur, sesuai dengan Surat Keputusan dari OJK. Peran tambahan ini menambah beban koordinatif yang signifikan di tubuh Bank Jatim, sehingga memerlukan penguatan struktur organisasi.
“Tadi juga sudah disampaikan saat RUPST dengan berbagai tantangan, laba bersih bank Jatim audited 2024 mencapai Rp1,281 triliun yang artinya pencapaian ini adalah yang tertinggi di antara seluruh BPD di Indonesia,” ucapnya.
Baca Juga
Adapun, Bank Jatim menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 pada hari ini, Kamis (22/5/2025) di kantor pusat perseroan yang berada di Surabaya, Jawa Timur. Salah satu agenda yang dibahas adalah perubahan pengurus.
Dalam RUPST kali ini, Winardi Legowo, yang menjabat sebagai Senior Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), diangkat menjadi calon direktur utama Bank Jatim menggantikan Busrul Iman.
Selain itu Adi Sulistyowati, Staf Khusus Menteri Koperasi Bidang Pembiayaan dan Perizinan Usaha Koperasi, ditunjuk sebagai Calon Komisaris Utama Independen Bank Jatim. Khofifah menyebut jajaran nama di atas nantinya akan efektif sejak dinyatakan lulus penilaian kemampuan dan kepatuhan oleh OJK.
