Bisnis.com,JAKARTA--Citibank N.A. Indonesia memprediksi pertumbuhan kredit akhir tahun bakal terjaga di kisaran double digit di tengah kondisi perekonomian yang tumbuh melambat hingga tengah tahun ini.
Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan pihaknya sangat berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya guna meminimalisasi dampak kondisi perekonomian tersebut.
Saya rasa, prediksi kami kuartal 3 dan 4 mungkin sama [dengan kuartal 2] atau naik sedikit, katanya kepada Bisnis.com, Kamis (8/10/2015).
Selain itu, Batara meyakini sejumlah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah pun bakal memberi sentimen positif bagi kondisi perekonomian, sekaligus mendukung bisnis perbankan.
Apalagi, beberapa hari terakhir kondisi pasar telah menunjukkan perbaikan, seperti nilai tukar Rupiah yang menguat dan indeks harga saham gabungan yang juga ikut terdongkrak. Ini positif indikator. So, is a fresh change, hopefully market continue to notice this, ujarnya.
Berdasarkan laporan keuangan Citi Indonesia, kredit per Juni 2015 menunjukkan pertumbuhan hingga 13,28% menjadi Rp42,31 triliun secara year to date (y-t-d) dari akhir tahun lalu sebesar Rp37,35 triliun, atau naik 10,49% secara year on year (y-o-y) dari Rp38,29 triliun.
Sementara laba tercatat menurun hingga 42,49% secara year on year (y-o-y) menjadi Rp777,49,43 miliar dari sebelumnya Rp1,352 triliun.
Namun, per Juli 2015 laba Citi Indonesia tercatat meningkat hingga 25,2% secara month to month (m-t-m) menjadi Rp973,43 miliar. Hingga Agustus kemarin pun, laba Citi Indonesia kembali meningkat 8,94% secara m-t-m menjadi Rp1,06 triliun.
Meski laba meningkat hingga Agustus lalu, kredit Citi Indonesia justru sedikit menurun. Per Juli 2015, kredit Citi Indonesia menjadi Rp41,49 triliun dan per Agustus pun kembali turun menjadi Rp40,85 triliun.