Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Punya Tujuan Keuangan Jelas? Simak Ini

Anda sudah bertahun-tahun bekerja, namun merasa tak mendapatkan apa-apa dari segi materi. Gaji yang diterima setiap bulannya tidak terasa hanya numpang lewat di rekening. Bisa jadi, Anda tak punya tujuan keuangan yang jelas. nn
Ilustrasi/Dailymail-Alamy
Ilustrasi/Dailymail-Alamy

Bisnis.com, JAKARTA - Anda sudah bertahun-tahun bekerja, namun merasa tak mendapatkan apa-apa dari segi materi. Gaji yang diterima setiap bulannya tidak terasa hanya numpang lewat di rekening. Bisa jadi, Anda tak punya tujuan keuangan yang jelas. Dalam konteks perencanaan keuangan, tujuan keuangan harus ditentukan secara spesifik.

Lalu apa yang dimaksud tujuan keuangan ini? Perencana keuangan bergelar Registered Financial Planner dan Qualified Wealth Planner Jauhari Muttaqin K mengatakan setiap individu atau keluarga memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai atau diwujudkan. Nah, untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut umumnya memerlukan uang.

“Dalam pandangan keuangan keluarga, inilah yang dinamakan tujuan keuangan,” katanya kepada Bisnis.com.

Tujuan keuangan kerap mengikuti siklus kehidupan mulai dari menikah, memiliki anak, hingga pensiun. Pada masing-masing siklus kehidupan tersebut membutuhkan tujuan keuangan. Tujuan keuangan yang umum adalah pendidikan anak, kesehatan, membeli rumah, mengumpulkan dana darurat, naik haji, serta menyiapkan pensiun.

Tujuan keuangan semacam itu biasanya dianggap sangat penting, karena apabila meleset alias tidak terealisasi, kehidupan akan terganggu secara material maupun psikologis.

Selain berdasarkan siklus kehidupan, kondisi keluarga juga berpengaruh dalam menentukan tujuan keuangan misalnya dalam hal travelling. Ada yang merasa travelling itu penting dan menjadikannya sebagai tujuan keuangan, ada pula yang tidak.

Pria yang juga seorang dosen itu memaparkan tujuan keuangan harus disusun secara spesifik. Spesifik dari segi nominal, yaitu berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk mewujudkannya, dengan turut menghitung nilainya di masa depan yang mengalami kenaikan.

Spesifik juga dilihat dari segi kapan tujuan itu harus terwujud. Ini erat kaitannya dengan bagaimana mencapai tujuan keuangan tersebut, misalnya menyiapkan dana kuliah anak dengan cara berinvestasi. Dengan mengetahui kapan anak akan kuliah, maka akan mudah pula untuk mengetahui berapa dana awal yang harus disediakan serta lebih mudah dalam memilih jenis instrumen investasi yang cocok.

Idealnya, saat seseorang mulai memiliki pendapatan, dia harus menentukan apa saja tujuan keuangannya. Tujuan keuangan akan mendorong seseorang menggunakan uang dengan teratur dan bijaksana. “Tidak dihabiskan atau foya-foya karena memiliki tujuan keuangan dimasa depan yang harus dicapai,” tambahnya.

Seseorang yang tak punya tujuan keuangan yang jelas hanya akan menghadapi keadaan saat ini saja. Karena tidak  sadar ada tujuan keuangan yang harus terpenuhi di masa depan, dia malah menggunakan uang untuk memenuhi keinginan saja saja seperti membeli barang-barang branded.

Tidak memiliki tujuan keuangan secara jelas, otomatis juga tidak menyiapkan langkah untuk merealisasikannya. Hari demi hari uang terpakai memenuhi keinginan yang tidak ada habisnya. Ujung-ujungnya, menunda atau melupakan investasi untuk masa depan.

Agar selalu ingat akan tujuan keuangan, coba tempelkan dalam bentuk diagram, tabel atau gambar di tempat yang mudah terlihat. Kemudian agar disiplin dalam berinvestasi dalam rangka mencapai tujuan keuangan, lakukan autodebet tabungan setiap awal bulan untuk ditransfer ke produk investasi.

Faktor yang mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan keuangan bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal adalah yang paling utama adalah ketidakdisiplinan.

Faktor eksternal adalah performa produk investasi yang tidak sesuai, yang dipengaruhi oleh kondisi mikro atau makro ekonomi serta  pendapatan yang berubah misalkan karena terjadi penurunan gaji atau  bahkan terkena PHK.

Lakukan evaluasi tujuan keuangan minimal satu tahun sekali, ini penting dilakukan mengingat pergerakan investasi bisa berbeda-beda, tujuan keuangan pun bisa berubah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper