Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan BNI Suntik Modal BNI Syariah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memastikan bakal melakukan suntik modal untuk anak usahanya, PT Bank BNI Syariah.
Karyawan BNI Syariah melayani nasabah/Bisnis.com-Abdullah Azzam
Karyawan BNI Syariah melayani nasabah/Bisnis.com-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memastikan bakal melakukan suntik modal untuk anak usahanya, PT Bank BNI Syariah.

Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni mengatakan rencananya aksi ini akan dilakukan tahun depan untuk memperkuat permodalan anak usaha seiring dengan penerapan Basel III.

Saat ini, pihaknya masih melakukan perhitungan terkait dengan kebutuhan suntik modal untuk anak usahanya tersebut.

Sedang dihitung berapa tambahannya, nanti dalam RBB [Rencana Bisnis Bank] 2016, ujarnya saat ditemui Bisnis.com di Jakarta, belum lama ini.

Baiquni menambahkan saat ini rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BNI Syariah masih terhitung cukup untuk melaksanakan aktivitas perbankan, termasuk menghadapi basel III.

Namun, katanya, entitas induk juga perlu memerhatikan rencana ekspansi anak usaha yang bakal menggerus rasio permodalannya. Sekarang sendiri masih cukup, masih di atas 10%, di atas 12%-13%. Nanti kita lihat, kan ekspansi dia juga, katanya.

Berdasarkan laporan keuangan BNI Syariah, CAR BNI Syariah per Juni 2015 tercatat sebesar 15,11%. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, CAR BNI Syariah meningkat 58 bps dari posisi 14,53%.

Sebelumnya, Presiden Direktur BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan hingga akhir tahun, CAR BNI Syariah diperkirakan akan berada di angka 15% dengan menghitung risiko dan rencana ekspansi perseroan.

Angka CAR ini diketahui mendekati batas modal minimum yang dianjurkan OJK dalam aturan Basel III. Dalam aturan tersebut, batasan CAR yang mesti dimiliki bank syariah, yakni berkisar 13%-14%.

Adapun, melihat posisi rasio kecukupan modal tersebut, Dinno mengungkapkan pihaknya bakal meminta penambahan modal dari induk. Suntikan modal tersebut sekaligus untuk mendanai rencana ekspansi bisnis perseroan pada tahun-tahun mendatang.

Dinno memerinci setidaknya tahun depan perseroan akan mengajukan penambahan modal senilai minimal Rp500 miliar. “Tiap dua tahun sekali kami butuh suntikan modal Rp500 miliar-Rp1 triliun,” kata Dinno.

Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono pernah mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan pemegang saham terkait rencana suntikan modal tahun depan.

Menurutnya, penambahan modal memang perlu dilakukan oleh bank syariah untuk melindungi risiko di tengah iklim pasar yang volatil guna menjaga pertumbuhan serta menghadapi ketentuan Basel III tersebut. “Apalagi jika ketentuan basel III diterapkan, maka jumlah yang dibutuhkan meningkat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper