Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III-2015, Aset BRI Tumbuh 13,5%

Aset PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk hingga kuartal III/2015 tercatat Rp775,8 triliun, atau tumbuh sebesar 13,5% (y-o-y) menjadi Rp775,8 triliun.
Gedung Bank Rakyat Indonesia/Ilustrasi
Gedung Bank Rakyat Indonesia/Ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA - Aset PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk hingga kuartal III/2015 tercatat Rp775,8 triliun, atau tumbuh sebesar 13,5% (y-o-y) menjadi Rp775,8 triliun.
 
"Aset kuartal III/2014 senilai Rp683,3 triliun, sekarang tumbuh 13,5% asetnya," ujar Wakil Direktur Utama Bank BRI Sunarso di Gedung BRI, Kamis (22/10/2015).
 
BRI mencatat perolehan laba mencapai Rp18,29 triliun hingga September 2015. Perolehan laba bersih tersebut mengalami pertumbuhan laba (un-audited) sebesar 1,41% dari kuartal III/2014 yang senilai Rp18,03 triliun. Sementara itu, kredit perseroan hingga akhir September 2015 tercatat Rp518,9 triliun, mengalami pertumbuhan 11,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp464,2 triliun.
 
"Yang menjadi isu akhir-akhir ini ketidakpastian ekonomi global. Maka yang dikhawatirkan pertumbuhan kredit dan kualitas kredit. Tapi Alhamdulillah sampai saat ini kredit BRI tetap tumbuh sehat di atas rata-rata industri," ucap Sunarso.
 
Simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga mencapai Rp611,3 triliun di kuartal III/2015, tumbuh 12,3 % (y-o-y) dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp544,3 triliun. Dari sisi kualitas kredit, meski kondisi perekonomian masih belum sepenuhnya pulih, namun rasio kredit bermasalah Bank BRI tetap ter-maintain dengan baik, yang terlihat pada angka NPL netto sebesar 0,6% dan gross sebesar 2,2%.
 
Berdasarkan catatan Bisnis, NPL tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang sebesar 1,89 untuk gross dan 0,46% untuk nett. Net Interest Margin (NIM) BRI tercatat 8,08%, turun dari kuartal III/2014 yang 8,78%, Loan to Deposit Ratio (LDR) 84,89% dari kuartal III/2014 yang 85,29%.
 
Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) tercatat 69,4%, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang 66,01%. Return On Equity (ROE) tercatat 29,6%, turun dari sebelumnya yang 31,51% dan return of asset (ROA) dari 4,82% menjadi 3,95%.
 
Sementara itu, untuk Capital Adequancy Ratio (CAR) dari 18,57% menjadi 20,59% dan Cost Effeciency Ratio (CER) dari 43,09% menjadi 44,2%. Bank BRI melakukan penyisihan pencadangan kerugian atau CKPN (NPL Coverage Ratio) hingga 150,0%, dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 20,6%.
 
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menambahkan kualitas aset BRI terus membaik. perolehan laba BRI tidak setinggi seperti tahun lalu. "Kondisi ekonomi belum membaik. Provisi kami naik Rp2 trilun dari Rp4,8 triliun menjadi Rp6,8 triliun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper