Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Para Bankir Berharap Bank Sentral Berani Pangkas BI Rate

Bank-bank berharap Bank Indonesia dapat menurunkan suku bunga acuan atau BI rate dalam waktu dekat melihat tingkat inflasi yang mulai menurun.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Bank-bank berharap Bank Indonesia dapat menurunkan suku bunga acuan atau BI rate dalam waktu dekat melihat tingkat inflasi yang mulai menurun.

Pada September 2015 terjadi deflasi sebesar 0,05% month to month yang mendorong inflasi year on year turun ke 6,83% dari 7,18% pada bulan sebelumnya. Sedangkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) tercatat sebesar 2,24% year to date. BI sendiri memperkirakan inflasi pada akhir tahun akan berada di bawah 4%.

Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Haryono Tjahrijadi menuturkan suku bunga acuan sudah waktunya diturunkan mengingat tekanan terhadap ekonomi makro sudah berkurang yang terlihat dari laju inflasi yang terkendali dengan baik dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang sudah mulai stabil.

Selain itu, Haryono mengatakan bank-bank sudah mulai menurunkan suku bunga simpanan dan suku bunga kredit. BI Rate, katanya, berpeluang diturunkan minimal sebesar 25 bps. "Dengan diturunkannya suku bunga acuan akan meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (29/10/2015).

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Glen Glenardi mengatakan dengan penurunan suku bunga acuan diharapkan suku bunga dana juga bakal ikut menurun. "Saya berharap adanya penurunan BI rate karena sudah ditunggu-tunggu dan ini juga bisa menurunkan cost of fund sehingga ada celah bagi bank untuk menambah margin," ucapnya.

Glen menjelaskan kendati pertumbuhan laba perseroan meningkat, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) menurun akibat biaya dana yang meningkat. NIM Bank Bukopin mengalami penurunan sebesar 18 basis poin (bps) dari 3,74% menjadi 3,56%. Dana pihak ketiga (DPK) Bank Bukopin masih didominasi dana mahal atau deposito yang memiliki porsi sebesar 68,70% dari total DPK. Sedangkan porsi tabungan sebesar 20,35% dan porsi giro sebesar 10,95%.

Adapun, BI rate hingga saat ini masih bertahan di posisi 7,5%. Bank Sentral terakhir melakukan perubahan suku bunga acuan pada awal tahun sebesar 25 bps dari 7,75%. Selain itu, Glen menilai penurunan suku bunga acuan bakal melengkapi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dari sisi moneter. Adapun untuk mendorong industri perbankan, menurutnya suku bunga acuan harus turun lebih dari 25 bps. "Minimal turun 50 bps untuk bisa merangsang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper