Bisnis.com, JAKARTA--Dewan Asuransi Indonesia ( DAI ) dalam menyambut Hari Asuransi yang jatuh pada tanggal 18 Oktober, menggelar rangkaian kegiatan masyarakat asuransi Indonesia yang telah di mulai bulan September 2015 lalu, baik kegitatan secara nasional dan kegiatan yang dilakukan masyarakat asuransi di daerah-daerah, seperti di Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Pontianak, Surabaya .
Seperti disampaikan oleh Reza Luthfi selaku ketua Panitia Insurance Day 2015, “Tema Asuransi kali ini adalah Asuransi Untuk Negeri,kegiatan yang dimotori oleh Dewan Asuransi Indonesia (DAI) yang merupakan umbrella dari Asosiasi Asuransi di Indonesia telah kami laksanakan, dan puncaknya adalah hari ini, kami sampaikan dalam bentuk PAGELARAN ASURANSI UNTUK NEGERI”. ujar Reza seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis.com, Sabtu (7/11).
“ Dalam acara Pagelaran Asuransi Untuk Negeri malam ini, turut hadir para tamu undangan seperti Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) Muliaman Darmansyah Hadad, Edi Setiadi Deputi Komisioner Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hendrisman Rahim Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia dan Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Para ketua dan pengurus Asosiasi Asuransi yang bernaung di bawah DAI antara lain AAUI, AAJSI, AASI, APPARINDO dan APKAI ” tambah Reza.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan OJK Muliaman Darmansyah Hadad dalam sambutannya menyampaikan, “ Dalam triwulan ketiga tahun ini, OJK mencatat adanya peningkatan perkembangan asuransi tanah air, hal ini menjelaskan bahwa masyrakat mulai memahami bahwa asuransi marupakan bagian managemen resiko yang harus mereka persiapkan dalam kehidupannya, baik sebagai proteksi diri, usaha dan lain-lain”.
Dalam pertumbuhan asuransi nasional dimana asuransi asset GDP hanya sebesar 7 persen, disbanding dengan Negara asean lain yang asuransi asset mereka tiga kali lebih besar disbanding Indonesia, sementara jumlah penduduk, pertumbuhan bisnis terutama UMKM, pertumbuhan peternakan dan lahan pertanian yang luas, adalah stimulant guna pertumbuhan asuransi yang lebih besar lagi.
Ada beberapa hal yang menjadi tantangan utama menurut Muliaman D Hadad dalam perkembangan bisnis asuransi nasional antara lain, Tingkat pemahaman masyrakat yang masih rendah atas jasa asuransi, akses bisnis asuransi yang relative masih rendah, rendahnya inovasi produk asuransi yang ada, kapasitas risk coverage yang masih terbatas dan yang terakhir adalah informasi yang belum berimbang atas isu klaim asuransi.
Dalam penutup pidatonya Muliaman D Hadad menyampaikan, “ OJK terus berupaya sebagai regulator yang mendorong sisi suplay dan demand di dalam bisnis jasa asuransi serta meminimalisasi kerugian antar pihak, sehingga masyarakat melek asuransi yang ingin dicapai oleh industri asuransi tanah air bersama-sama dengan OJK diharapkan akan menjadi kenyataan, sehingga masyarakat begitu sadar dan mengerti bahwa asuransi adalah bagian dari menagemen resiko dalam kehidupan sehari-hari.
Pagelaran kali ini dimeriahkan oleh artis ibukota seperti Band Nidji, Nenek Sahita, didukung oleh artis dan penari serta pembawa acara Desta dan Vincent. Acara dikemas sangat apik dalam bentuk mini operet yang berjudul “ UNTUKMU” dimana menampilkan testimony yang dibalut dengan penampilan Nenek Sagita dan dancer melalui permainan-permainan yang terbagi dalam tiga segmen cerita seperti bencana alam, kehilangan anggota keluarga dan sekolah wajib asuransi.
Di setiap akhir cerita, diselipkan short clips mengenai jenis asuransi berdasarkan alur cerita yang baru disampaikan. Segmen ke empat atau segmen terakhir sebagai penutup, nenek Sahita menceritakan kesimpulan cerita dari keseluruhan segmen yang telah dimainkan, atas pentingnya peran asuransi dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat, serta peran bisnis asuransi yang terus konsisten dalam membangun negeri. Performa Nidji menjadi pelengkap sebagai acara pamungkas Pagelaran Asuransi Untuk Negeri dengan menampilkan beberapa lagu yang pernah hit dibawakan oleh mereka dan juga akrab ditelinga para undangan yang hadir.