Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Rini Soemarno menantang direksi perusahaan milik negara untuk begadang membahas sekaligus menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi korporasi.
"Banyak persoalan BUMN yang bisa ditempuh dengan sinergi antarperusahaan. Bila perlu dalam satu setengah hari atau dalam 36 jam ke depan kita gak tidur untuk menyelesaikannya," kata Rini sebelum menggelar Focus Group Discussion (FGD) membahas "Road Map BUMN" Tahun 2016-2019 di atas Kapal Kelud milik PT Pelni (Persero), di Jakarta, Jumat (20/11/2015).
FGD yang diikuti sekitar 119 Dirut BUMN dan sekitar 500 karyawan di lingkungan Kementerian BUMN dan perusahaan milik negara itu digelar dalam perjalanan KM Kelud dari Tanjung Priok menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Menurut Rini, ia pun sengaja melakukan FGD di sepanjang perjalanan di atas KM Kelud supaya lebih fokus membahas semua program masing-masing BUMN.
Pada kesempatan itu, Rini akan menyaksikan sebanyak 18 penandatangan nota kesepahaman (MoU) kerja sama antar-BUMN, meliputi Pelni-Mandiri kerja sama penyediaan layanan perbankan, Pelni-Jasa Raharja kerja sama optimalisasi data sistem penumpang kapal. Pelni-Jasindo penutupan asuransi kerugian.
Perhutani-Sarinah kerja sama pengembangan kawasan terintegrasi perkantoran dan ritel, BTN-Telkom sinergi produk dan jasa, BTN-Taspen kerja sama pembayaran tabungan hari tua multiguna dan pensiunan melalui rekening bank.
Selanjutnya kerja sama antara Pelni-Banda Gara Reksa (BGR), Telkom-BGR, Angkasa Pura II - BGR, Perhutani-Sarinah, BTN-Telkom, BTN-Asabri, BTN-Taspen, Jasindo-BRI, Jasindo-Telkom, Jasindo-PT PAL, Jasa Raharja-Taspen, Jasa Raharja-Asabri, Perumnas-BRI, Perumnas-BNI, Perumnas-PTPN 8.
Rini menjelaskan kegiatan tersebut harus dimanfaatkan sehingga sesama BUMN lebih erat, saling mengenal dan terbuka untuk bagaimana membuat BUMN menjadi makin kuat.
"Saya selalu menekankan itu, BUMN sebagai badan usaha otomatis tetap harus dapat menghasilkan untung kepada negara, juga memberikan kesejahteraan ke seluruh karyawan," tegasnya.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada setiap kesempatan bahwa BUMN juga harus menjadi agen pembangunan, artinya bahwa ke depan tetap melihat potensi usaha, tetapi pada saat yang sama memberikan pengembangan ekonomi nasional.
"Sektor kebandarudaraan bisa sinergi dengan BUMN kepariwisataan. Bandar internasional Minangkabau bisa disinergikan dengan Kereta Api Indonesia yang bisa menyediakan infrastruktur kereta api bandara," ujarnya.
Rini juga menyoroti persoalan kecil namun berpotensi besar jika dilakukan penggabungan seperti rumah-rumah sakit BUMN. "Kalau seluruh rumah sakit BUMN pengelolaanya disatukan, bukan tidak mungkin menghasilkan rumah sakit dalam skala besar yang bertaraf internasional," ujarnya.
"Pariwisata, infrastruktur, banyak lagi yang bisa disinergikan," ujarnya.