Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank BNI Syariah mengincar kredit usaha mikro kecil dan menengah pada tahun depan bisa tumbuh hingga 23% atau mampu mencapai Rp1,2 triliun sejalan dengan optimalisasi potensi di setiap cabang mikro di seluruh Indonesia.
Direktur Risiko dan Kepatuhan BNI Syariah, Acep Riana Jayaprawira mengatakan perbankan optimistis tahun depan sektor usaha mikro bakal semakin berkembang, salah satunya karena ada dukungan pemerintah yang intensif mendorong sektor tersebut terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Berharap ekonomi tahun depan kembali cerah agar sektor mikro juga kembali bergairah dibandingkan tahun ini yang terbilang cukup melambat kinerja mikronya," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (22/11/2015).
Adapun tahun ini, BNI Syariah menargetkan kredit mikro mencapai Rp1,305 triliun. Hingga September 2015, kredit mikro BNI Syariah sudah mencapai Rp1,036 triliun.
Kebanyakan, usaha mikro yang menggunakan modal melalui kredit BNI Syariah yakni usaha di sektor perdagangan dan agribisnis.
Dibandingkan kinerja kredit mikro tahun lalu, pencapaian sepanjang Januari-September 2014 yakni terealiasi Rp1,023 triliun, sedangkan sepanjang Januari-Desember 2014 terealisasi Rp1,047 triliun.
"Pertumbuham kredit mikro tahun ini memang tidak banyak, hanya 1,23%. Pertumbuhan ekonomi yang lambat ini berdampak pada sektor mikro secara langsung," jelasnya.
Acep menambahkan, selama ini kredit mikro BNI Syariah di wilayah Indonesia Timur dikontribusi oleh Makassar 8,1%, Palopo 6,1% dan di wilayah Sumatera seperti Bengkulu yakni 7,0%, Jambi 6,6% dan Lampung 6,9% dari total aset mikro secara nasional.