Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relaksasi GWM, Likuiditas Bank Panin Bertambah Rp500 miliar

Kebijakan penurunan ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) primer yang dikeluarkan bank sentral akhir November lalu berpotensi menambah likuiditas PT Bank Panin Tbk. hingga Rp500 miliar.
Karyawan PT Bank Panin Tbk tengah menawarkan produk kepada nasabah./Bisnis.com
Karyawan PT Bank Panin Tbk tengah menawarkan produk kepada nasabah./Bisnis.com

Bisnis.com,JAKARTA — Kebijakan penurunan ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) primer yang dikeluarkan bank sentral akhir November lalu berpotensi menambah likuiditas PT Bank Panin Tbk. hingga Rp500 miliar.

Direktur Institutional Banking Bank Panin Hendrawan Danusaputra mengatakan dana tersebut akan dimanfaatkan oleh perseroan untuk menyalurkan kredit.

“GWM sudah aktif per 1 Desember. Dananya akan digunakan untuk kredit, kredit di segmen SME [small medium enterprise] komersial,” katanya, Kamis (3/12/2015).

Sebelumnya, Bank Indonesia menetapkan kebijakan penurunan GWM primer dalam rupiah dari 8,0% menjadi 7,5%. Ketentuan yang mulai berlaku efektif pada 1 Desember 2015 tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 tentang Perubahan Kedua Atas PBI No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional.

Adapun berdasarkan presentasi kinerja perseroan, hingga September 2015 Bank Panin telah menyalurkan kredit sebesar Rp125,22 triliun atau naik 5,3% secara year on year (y-o-y) dari Rp118,95 triliun.

Kredit komersial segmen UMKM mengalami pertumbuhan sebesar 7,8% mencapai Rp49,9 triliun serta kredit konsumen sebesar Rp29,6 triliun.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank Panin Roosniati Salihin mengatakan hingga akhir tahun nanti perseroan memprediksi penyaluran kredit dapat bertumbuh 8%-12%. “Kredit sampai 8% pada akhir tahun saja sudah baik,” katanya.

Adapun hingga September 2015, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp129,16 triliun atau naik 3,8% secara y-o-y dari Rp124,39 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper