Bisnis.com, PALEMBANG – Otoritas Jasa Keuangan mencatat tingkat literasi keuangan pelajar Tanah Air saat ini baru 28%.
“Artinya dari 100 anak hanya 28 anak yang mengetahui tentang keuangan termasuk tabungan,” kata Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, di Palembang, Kamis (17/12/2015).
Dia melanjutkan indeks anak yang punya tabungan hanya 44% berdasarkan survey pada 2013 sehingga OJK merasa perlu meningkatkan kegiatan menabung di kalangan pelajar tersebut.
Kusumaningtuti menilai produk SimPel lahir sebagai solusi untuk meningkatkan indeks tabungan itu dengan fitur yang menarik, seperti nama pemegang rekening tidak perlu disertai nama wali dan cara menabung yang lebih mudah.
Otoritas mencatat pihaknya telah melakukan edukasi gerakan menabung di 5.100 sekolah yang mana sudah ada 1.640 sekolah yang telah bekerjasama dengan 29 perbankan untuk mengembangkan SimPel.
“Jumlah rekening tercatat sebanyak 380.000 dengan nilai DPK sebanyak Rp32 miliar,” ujarnya.
Kelompok siswa dari tingkat SD, SMP dan SMA memiliki potensi yang sangat besar. Jumlah populasi kelompok ini mencapai sekitar 50 juta siswa atau lebih dari 20% dari jumlah penduduk Indonesia.
Jumlah tersebut, sebanyak 78% adalah siswa sekolah-sekolah umum yang berada dibawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan 22% merupakan siswa sekolah Madrasah dan Pondok Pesantren di bawah pembinaan Kementerian Agama.
OJK: Tingkat Literasi Keuangan Pelajar Baru 28%
Otoritas Jasa Keuangan mencatat tingkat literasi keuangan pelajar Tanah Air saat ini baru 28%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
53 menit yang lalu
Allo Bank (BBHI) Ramal Kredit Tumbuh Dobel Digit Tahun Depan
1 jam yang lalu