Bisnis.com, BALIKPAPAN—Serapan uang kartal yang disediakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan untuk kebutuhan Hari Raya Natal dan perayaan tahun baru baru mencapai Rp609 miliar dari total uang kartal yang disiapkan sebanyak Rp6 triliun.
“Rp2,9 triliun merupakan persediaan uang untuk operasional harian dan Rp3,1 triliun merupakan dana cadangan kantor pusat yang dititipkan di kantor perwakilan dan bisa digunakan sewaktu-waktu apabila diperlukan,” tutur Deputi Kantor Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan Edi Wijaya, Minggu (20/12/2015).
Dia mengatakan jumlah uang kartal yang terserap oleh masyarakat itu menurun dibandingkan dengan jumlah uang kartal yang terserap pada Desember tahun lalu yang mencapai Rp1,3 triliun.
Menurutnya, perlambatan ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat menjadi salah satu faktor pemicu menurunnya permintaan uang kartal oleh masyarakat setempat pada perayaan Natal tahun ini.
Penurunan permintaan uang kartal itu, kata Edi, tak hanya terjadi pada perayaan Natal tahun ini. Dia mengatakan peredaran uang di masyarakat sejak awal tahun telah menunjukkan tren penurunan.
Terlihat dari rendahnya uang yang keluar dari Bank Indonesia pada Januari hingga 16 Desember hanya mencapai Rp5,5 miliar, padahal pada periode yang sama tahun lalu uang yang keluar dari Bank Indonesia mencapai Rp6,5 miliar.
Namun selain disebabkan oleh daya beli yang menurun, menurunnya permintaan uang kartal dianggapnya juga disebabkan oleh perubahan pola pelayanan penukaran uang. Edi mengacu pada UU No.7/2011 tentang Mata Uang Bab 6 Pasal 22 yang mewajibkan bank melayani penukaran.
“Kalau dulu semua penukaran dipusatkan ke Bank Indonesia, tapi sesuai aturan itu bank-bank sekarang juga harus melayani penukaran uang. Itu untuk memudahkan masyarakat sekaligus mendekatkan bank dengan nasabahnya,” jelas Edi.
Untuk memudahkan penukaran uang, Bank Indonesia Balikpapan menyediakan kas keliling setiap hari dengan jadwal yang telah disusun. Edi memprediksikan pada pekan terakhir menjelang Natal dan tahun baru, penukaran uang akan meningkat.
“Kalau hari biasa hanya Rp400 juta hingga Rp600 juta per hari, saat ini mencapai Rp800 juta per hari. Kalau permintaan semakin meningkat, uang yang kami siapkan di mobil kas keliling juga akan kami tambahkan,” tutupnya. []