Bisnis.com, SURABAYA — Bank Indonesia Jawa Timur memproyeksikan rerata pertumbuhan kredit tahun ini antara 12% - 14%.
Taufik Saleh, Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Daerah Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, menyebutkan level bawah pertumbuhan kredit berdasarkan jenis penggunaannya adalah 12%. Tapi pihaknya berharap batas atas target sebesar 14% bisa tercapai.
“Pertumbuhan kredit kami yakini lebih baik pada tahun ini, terutama kredit modal kerja, investasi, maupun konsumsi,” ucapnya kepada Bisnis, di Surabaya, Kamis (21/1/2016).
Sebelumnya Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Bank Indonesia Jawa timur melansir mayoritas kredit tersebut mengalami perlambatan. Setidaknya kondisi ini bergulir hingga triwulan III/2015 berakhir.
Ketika itu kredit modal kerja tumbuh melambat dari 12,86% (yoy) pada triwulan kedua menjadi 11,91% (yoy) selama tiga bulan berikutnya. Untuk kredit investasi maju tersendat dari 6,93% menjadi 5,38%. Tapi konsumsi berhasil meningkat menjadi 11,18% sebelumnya 9,42%.
Namun, pada 2016, Taufik meyakini berbagai fundamental ekonomi memungkinkan kredit bertumbuh lebih baik. Di antara tiga jenis kredit tersebut, modal kerja diperkirakan bakal membaik paling pesat ketimbang dua lainnya.