Bisnis.com, JaAKARTA--Data Bank Indonesia mencatat ada 11 BPR yang telah diberikan izin menerbitkan ATM. Sebelum adanya POJK No.20, beberapa dari BPR tersebut memang telah menjadi issuer [penerbit]. Meskipun prosesnya tidak mudah, BPR Eka Bumi Artha ingin meningkatkan branding agar tak kalah dengan bank umum.
Direktur BPR Eka Bumi Artha, Eko Budiyono mengungkapkan pihaknya telah menerbitkan kartu ATM sejak 2005. Pihaknya menggandeng Bank Nusantara Parahyangan Bandung sebagai settlement transaksi harian. Sementara untuk switching ATM, Eko berujar telah bekerja sama dengan Alto.
Eko menjelaskan saat ini telah ada 8 Mesin ATM yang beroperasional di kantor bank miliknya dan berharap tahun ini bisa menambah lima mesin lagi. Hingga saat ini, ujarnya telah ada 12.000 pemegang kartu. Sebagai BPR pertama yang menerbitkan kartu ATM, dirinya berharap tahun ini akan ada kenaikan 25% pemegang kartu atau bertambah 3.000, dengan total 15.000 pemegang kartu.
Kalau satu atm satu unitnya, sekitar Rp100 juta, koneksi, kerja sama, ya total sekitar Rp1 milyaryang dikeluarkan udah cukup, terangnya.
Adapun dari website resmi BPR Eka, telah ada penambahan fasilitas SMS banking semenjak 2013. Hal itu ungkapnya menjadi strategi meningkatkan perpaduan pelayanan kepada nasabah. Ia juga mengakui pengguna fasilitas tersebut cukup potensial untuk kepentingan notifikasi transaksi.
Lewat inovasi selanjutnya, dirinya mengatakan tahun ini akan berupaya mengembangkan program OJK, yakni laku pandai dalam menggiatkan inklusi keuangan
Harus dimulai tahun ini supaya bisa lebih menjangkau ke daerah-daerah,tuturnya.
BPR Eka Bumi Artha per Desember 2015, menjadi BPR dengan aset terbesar di Indonesia sebanyak Rp6 trilyun atau tumbuh sekitar 12,34% dibandingkan tahun sebelumnya.