Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank BNI Syariah mencatatkan pencapaian laba pada 2015 sebesar Rp228,52 miliar atau tumbuh hingga 39,98% dibandingkan 2014 meski tahun lalu kondisi ekonomi sempat melambat.
Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan capaian laba tahun lalu menjadi semangat bagi perseroan untuk menghadapi tantangan 2016.
Tahun ini, perseroan akan lebih fokus pada kompetensinya di sektor retail consumer banking yang bersifat basic needs, serta penghimpunan dana murah melalui keunggulan teknologi yang dimiliki oleh ATM BNI Syariah.
"Dengan kinerja tahun lalu, BNI Syariah juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan seperti Annual Report Award (ARA) 2014 Juara 1 kategori Private Keuangan Non Listed, Anugerah Perbankan Indonesia 2015 kategori bank BUKU II dan lainnya," ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Rabu (10/2/2016).
Adapun, capaian kinerja BNI Syariah pada 2015 ditandai dengan pertumbuhan aset sebesar 18,09% dari tahun sebelumnya dengan posisi total aset per Desember 2015 mencapai Rp23,01 triliun.
Pertumbuhan aset tersebut didorong oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 18,11% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 18,94% dari tahun sebelumnya.
Dari total pembiayaan sebesar 18,11% atau senilai Rp17,76 triliun itu sebagian besar merupakan pembiayaan konsumtif 52,71%, disusul oleh pembiayaan produktif UKM 22,27%, pembiayaan komersial 17,22%, pembiayaan mikro 5,63%, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,15%. "Untuk pembiayaan konsumtif tersebut sebagian besar (85,99%) merupakan pembiayaan Griya iB Hasanah,"imbuh Dinno.
Dia menambahkan, seiring dengan pertumbuhan pembiayaan, pertumbuhan DPK juga meningkat sebesar 18,94% dari tahun sebelumnya atau tumbuh menjadi Rp3,07 triliun dengan rasio Tabungan dan Giro (CASA) sebesar 46,15%. "Pencapaian kinerja bisnis tersebuy tetap memperhatikan kualitas pembiayaan, dimana NPF sebesar 2,53%," ujarnya.