Bisnis.com, PADANG - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT BPD Sumatra Barat alias Bank Nagari baru menetapkan dua nama dari lima posisi dewan direksi, sebagai direksi bank tersebut untuk periode 2016-2020.
Komisaris Utama Bank Nagari Efa Yonnedi mengatakan hasil RUPS perseroan, Sabtu (13/2/2016) lalu menetapkan Syafrizal sebagai Direktur Operasional dan Hendri sebagai Direktur Kredit dan Syariah.
Sebelumnya, Syafrizal menjabat Kepala Divisi IT, dan Hendri menjabat Kepala Divisi Dana dan Treasury. “Dua ini sudah dinyatakan lolos fit and proper test OJK, untuk jabatan yang masih kosong sementara dirangkap dulu, sampai terpilih direksi definitif lainnya,” ujar Efa kepada Bisnis, Minggu (14/2/2016).
Selain menetapkan dua direksi baru tersebut, RUPS juga mengajukan nama Kepala Divisi Kredit M.Irsyad sebagai Direktur Keuangan untuk mengikuti proses di Otoritas Jasa Keungan (OJK).
Adapun, untuk sementara direktur operasional akan rangkap jabatan direktur utama dan direktur keuangan, dan direktur kredit dan syariah merangkap direktur kepatuhan, sampai terpilihnya direksi definitif.
Efa mengungkapkan Bank Nagari akan menggelar RUPS berikutnya pada 27 Februari 2016, setelah seluruh kepala daerah terpilih di pilkada serentak dilantik, sehingga komposisi pemegang saham permanen terpenuhi.
RUPS itu akan membahas calon direksi, setelah enam nama yang diajukan sebelumnya dikembalikan OJK ke pemegang saham untuk keperluan pendalaman calon.
Jabatan direksi Bank Nagari periode sebelumnya, yakni Direktur Utama Suryadi Asmi, Direktur Pemasaran dan Syariah Indra Wediana, Direktur Umum Amrel Amir, dan Direktur Kepatuhan Yohannes berakhir per 14 Februari 2016.
Untuk periode 2016-2020, pemegang saham merombak komposisi direksi dari empat orang menjadi lima orang, yaitu pos direktur utama, direktur operasional, direktur keuangan, direktur kredit dan syariah, dan direktur kepatuhan.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memberikan apresiasi kepada direksi yang sudah memimpin bank tersebut, dan berharap direksi baru bisa meningkatkan kinerja dan mampu membawa Bank Nagari menjadi salah satu BPD yang diperhitungkan di Tanah Air. “Sudah ada dua nama untuk direksi yang baru, selanjutnya prosesnya akan jalan terus sampai terpilih direksi yang baru melengkapi yang sudah ada,” katanya.
Dia mengatakan pemegang saham menginginkan proses pemilihan direksi Bank Nagari bisa berlangsung cepat, agar tidak terjadi kekosongan jabatan dalam waktu lama, sehingga perseroan bisa mengoptimalkan kinerja.
Sementara itu, kinerja Bank Nagari sepanjang tahun lalu mencatatkan pertumbuhan aset 8,2% atau menjadi Rp19,54 triliun dari tahun sebelumnya Rp18 triliun. Kredit tumbuh 7,4% menjadi Rp14,5 triliun dari tahun sebelumnya Rp13,5 triliun.
Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh melambat 6,5% dari Rp13,7 triliun menjadi Rp14,6 triliun. Laba bank tumbuh 10,19% dari Rp295 miliar menjadi Rp325 miliar.