Bisnis.com, PADANG—Sejumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sumatra Barat mulai menurunkan suku bunga dasar kredit atau lending rate menyusul kebijakan bank sentral menurunkan suku bunga acuan.
Direktur Utama BPR Sungai Rumbai Parman mengatakan perseroan menurunkan suku bunga kredit sebesar 1,5% dari 16% menjadi 14,5%. Penurunan suku bunga itu adalah strategi perseroan mengejar pertumbuhan kredit di kisaran 7,5%.
“Kami yakin pasar lebih bergairah dan akan menumbuhkan sektor perekonomian di Sumbar dengan adanya penurunan suku bunga kredit,” katanya kepada Bisnis, Kamis (18/2/2016).
Dia menyebutkan sepanjang tahun lalu, perekonomian Sumbar mengalami tekanan kuat menyusul anjloknya harga komoditas sawit dan karet di pasar global, sehingga meningkatkan rasio kredit macet di daerah itu.
Parman menargetkan untuk tahun ini aset perseroan bisa tumbuh berkisar 7% dari Rp53 miliar menjadi Rp60 miliar. Sementara kredit dipatok mencapai Rp45 miliar dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp52 miliar.
Menurut Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sumbar itu, sejumlah BPR sudah melakukan penurunan bunga kredit dan sebagian lagi tengah mengkaji untuk melakukan penurunan bunga kredit.
“Beberapa BPR sudah turunkan bunga, ada yang 1% ada 2%. Sebagian besar juga sudah berencana mau turunkan bunga kredit,” ujarnya.
Bujang Wiryaatmaja, Direktur Utama BPR Syariah Al Makmur mengatakan sudah berencana melakukan penurunan suku bunga pembiayaan, jika Bank Indonesia kembali menurunkan BI Rate.
“Kami sudah rencana [turunkan bunga kredit], tapi besarannya belum. Mungkin pertengahan tahun ini sudah turun,” katanya.