Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tengah fokus menggarap produk uang elektronik berbasis server.
Saat ini BCA sedang menyiapkan penerbitan produk sakuku versi kedua. Hingga November 2015, sakuku telah mencapai 30.000 - 35.000 pengguna.
Direktur BCA Suwignyo Budiman mengatakan potensi prepaid e-money di Indonesia cukup besar.
"Yang sekarang potensi registered e-money besar," ujar Suwignyo.
Suwignyo menjelaskan saat ini BCA tengah menggarap produk registered e-money dengan nilai transaksi yang lebih besar.
Hal ini lantaran dari sisi keamanan lebih terjamin daripada versi sebelumnya yaitu kartu flazz.
"Kalau hilang bisa diblokir. Karena dananya ada di server," papar Suwignyo.
Namun, nilai transaksi masih dibatasi hanya sekitar Rp5 juta. Karena untuk penempatan dana, e-money tidak memberikan bunga seperti layaknya tabungan.