Bisnis.com, JAKARTA -- Pelemahan kondisi ekonomi pada 2015 tidak berdampak signifikan pada kondisi PT Bank Panin Tbk.
Tahun lalu, Bank Panin mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,31 triliun. Laba tersebut dicapai melalui pendapatan bunga yang mencapai Rp16,88 triliun atau naik 9,2%. Sementara itu, biaya bunga yang dikeluarkan sebesar Rp. 9,71 triliun.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (24/2/2015) Bank Panin terus meningkatkan produk dan pelayanan yang inovatif dan bernilai tambah melalui cross selling dengan anak perusahaan dan perusahaan afiliasi, terutama produk-produk perbankan syariah dan produk bancassurance yang dipasarkan melalui Divisi Wealth Management.
Nilai net interest margin (NIM) yang dibukukan bank dengan kode emiten BNPN ini meningkat menjadi 4,41% dari tahun sebelumnya sebesar 3,83%.
Selama tahun 2015 pos penyaluran kredit yang diberikan oleh Bank Panin meningkat 5,32% menjadi sebesar Rp126,84 triliun, dengan porsi terbesar pada kredit komersial yaitu sebesar Rp49,90 triliun.
Kredit Konsumen (KPR dan KPM) yang disalurkan oleh Bank Panin mengalami penurunan menjadi sebesar Rp28,9 triliun.
Kredit komersial dan kredit konsumen bank mewakili 68.14% dari total kredit yang salurkan oleh BNPN dan sisanya disalurkan melalui kredit korporasi.
Dana Pihak Ketiga (DPK) bank Panin tumbuh mencapai Rp128,32 triliun atau tumbuh sekitar 1,8%.
Porsi giro dan tabungan mencapai 40% dari total DPK, sisanya merupakan bentuk deposito.
Peningkatan DPK dipacu dengan melakukan re-branding dan sales manajemen yang lebih inovatif.
Dari sisi non performing loan (NPL) gross Bank Panin mengalami kenaikan dari 2,05% menjadi 2,41% per Desember 2015.
Namun, NPL net dicatatkan turun dari 0,46% menjadi 0,42%.