Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan siap untuk menjadi mitra strategis bank pembangunan daerah melalui penyertaan saham.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam menuturkan imbauan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait penyertaan saham sebesar 20% hingga 25% ke bank pembangunan daerah (BPD) dapat dimasukkan dalam rencana bisnis bank sebagai pertumbuhan anorganik.
"Kami siap kalau memang diminta untuk itu," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (28/2/3016).
Namun, hingga saat ini pihaknya belum ada pembicaraan dengan bank-bank milik pemerintah daerah. Perseroan, lebih memilih untuk menunggu apakah ada BPD yang butuh partner strategis. "Kami tunggu respon dari sana karena ini kan juga terkait dengan pemerintah daerah ya," kata Asmawi.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan pihaknya siap untuk mendukung bank-bank yang membutuhkan bantuan permodalan.
Saat ini, katanya, BRI tidak memiliki masalah permodalan, bahkan permodalan bank spesialis kredit mikro ini masih cukup tinggi dilihat dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR).
Dari laporan keuangan perseroan, per akhir tahun lalu CAR emiten dengan ticker BBRI ini tercatat sebesar 20,59% atau naik 228 basis poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 18,31%.
Sebelumnya, bank pelat merah diminta menjadi partner strategis untuk bank pembangunan daerah melalui penyertaan 20%—-25% saham pada tahun depan.